ABSTRAKLatar belakang dan tujuan: Evaluasi lesi residu/rekuren pada karsinoma nasofaring pasca terapi menggunakan CT scan masih sulit dilakukan karena asimetri nasofaring dapat diakibatkan oleh lesi tumoral maupun non-tumoral. CT scan memiliki nilai atenuasi sebagai parameter objektif untuk membedakan densitas lesi. Pengukuran nilai atenuasi lesi sebelum dan sesudah kontras diharapkan dapat menjadi panduan untuk biopsi atau pemeriksaan radiologik selanjutnya. Metode: Studi ini menggunakan desain potong lintang dengan data sekunder menggunakan uji t-independen terhadap 54 subjek untuk mengetahui perbedaan rerata nilai atenuasi sebelum dan sesudah kontras, kemudian didapatkan nilai titik potong optimal untuk membedakan lesi tumoral dan non-tumoral menggunakan kurva receiver operating characteristics ROC . Hasil: Nilai rerata atenuasi lesi non-tumoral dan lesi tumoral sebelum kontras adalah 45,5 HU dan 51,3 HU p=0,03 , sedangkan pasca kontras adalah 70,1 HU dan 78,1 HU p=0,01 . Titik potong optimal untuk membedakan lesi tumoral dan non-tumoral adalah titik potong nilai atenuasi lesi pasca kontras yaitu 73,5 HU dengan sensitivitas 72,2 , spesifisitas 61,1 , nilai taksir positif 48,1 , dan nilai taksir negatif 81,5 . Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna antara rerata nilai atenuasi lesi tumoral dan non-tumoral sebelum dan sesudah kontras. Nilai atenuasi lesi nasofaring pasca kontras sebesar ge; 73,5 HU sugestif suatu lesi tumoral sedangkan
ABSTRACTBackground and objective Evaluation of residual recurrent lesions in nasopharyngeal carcinoma after therapy using CT scan is difficult because nasopharyngeal asymmetry can be caused by both tumoral and non tumoral lesions. CT scan has an attenuation value as an objective parameter to distinguish the density of the lesion. Measuring the attenuation value of lesions before and after contrast is expected to be a guide for further biopsy or radiological examination. Method This study used a cross sectional design with secondary data using a t independent test of 54 subjects to determine the difference in mean attenuation value before and after contrast, then obtained an optimal cut off point to distinguish tumoral and non tumoral lesions using receiver operating characteristics ROC curves. Results The mean attenuation value of non tumoral and tumor lesions before contrast were 45.5 HU and 51.3 HU p 0.03 , whereas after contrast was 70.1 HU and 78.1 HU p 0.01 . The optimal cut off point was the after contrast which is 73,5 HU with 72,2 sensitivity, 61,1 specificity, 48,1 positive predictive value, and 81,5 negative predictive value. Conclusions There was a significant difference between average attenuation value of tumoral and non tumoral lesions before and after contrast. The attenuation value of after contrast lesions of ge 73.5 HU were suggestive of a tumoral lesion while