ABSTRAK Reksadana di Indonesia sudah berada pada tahun ketujuh, dimana pada usia
tersebut sudah layak untuk dievaluasi keberadaannya. Jumlahnya yang cukup
banyak menunjukkan tren meningkat, walaupun ban yak juga yang tersingkir.
Maraknya industri reksadana rilembuat para investor cukup bingung untuk
memilih produk reksadana yang paling tepat. Sedangkan keputusan untuk memilih
produk reksadana yang paling tepat adalah sangat penting. Saat ini belum banyak
pedoman yang dijadikan acuan bagi investor sebagai pertimbangan dalam
pengambilan keputusan untuk memilih produk reksadana yang paling tepat. Salah
satu pedoman yang dapat digunakan adalah dengan membandingkan kinerja return
reksadana yang ada di pasar.
Berdasarkan komposisi sekuritas yang dibentuknya, di pasar modal Indonesia
terdapat reksadana saham, reksadana pendapatan tetap dan campuran. Masingmasing
reksadana memiliki karakter yang berbeda satu dengan lainnya.
Untuk memperoleh hasil investasi yang optimum, manajer investasi
diharapkan dapat memberikan proporsi dana yang tepat untuk ditanam pada masingmasing
reksadana. Selain itu investasi melalui instrumen investasi yang merupakan
kombinasi dari reksadana ekuitas, pendapatan tetap dan reksadana campuran
diharapkan dapat mengeliminasi risiko sistematis yang ada.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis apakah selama krisis ekonomi yang
terjadi di Indonesia, terjadi perubahan proporsi optimum yang signifikan dari
komponen Reksadana Saham, Pendapatan Tetap dan Campuran dengan melakukan
pengujian terhadap return dengan uji Anova.