DSM Melamine (DMM) adalah produser melamine terbesar di dunia dengan total kapasitas terpasang 250.000 ton/tahun. DSM Melamine yang berkantor pusat di Belanda mempunyai 3 unit produksi yaitu: DSM Melamine Europe (DME), DSM Melamine America (DMA), DSM KALTIM Melamine (DKM). Tahun 2004, DMM menguasai pangsa pasar 18% (dari total konsumsi melamine) di dunia. Sedangkan Agrolinz Melamine International (AMI) yang berada di urutan kedua dengan menguasai 13% dari pangsa pasar.
Persaingan melamine di Asia Pasifik sangat ketat jika dibandingkan belahan dunia yang lain, terutama dibanding Eropa dan Amerika. DMM, yang dalam hal ini terwakili dengan keberadaan DKM yang berlokasi di Indonesia, selain harus bersaing dengan produser lokal (Jepang, Korea, Indonesia, Taiwan, dan China), juga harus bersaing ketat dengan AMI di beberapa negara untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader.
DKM harus menghadapi multimarket competition dengan AMI karena harus saling berhadapan di berbagai pasar di Asia Pasifik. Untuk memenangkan persaingan DKM memerlukan informasi yang relefan dan akurat dalam penyusunan strategi bersaing yang efektif. Peran Competitive Intelligence sangat diperlukan tidak hanya dalam menganalisa posisi DKM terhadap pesaing, tetapi juga menganalisa ketidakpastian yang dominan pada skenario yang dikembangkan perusahaan.
DMM mempunyai Business Intelligence (BI) yang bekerja secara terintegrasi dengan BI yang berada di masing-masing unitnya untuk mendapatkan, mengolah, dan menyusun data menjadi suatu informasi yang berguna secara akurat dan tepat waktu. Data yang diperoleh dirangkum dalam Melamine Handbook, Customer Data Base, Market Study, Competitor Analysis Review dan Melamlntelligence yang kemudian dapat diolah secara comprehensive guna membantu penyusunan skenario industri dan strategi perusahaan.