ABSTRAKNotaris adalah profesi yang diberi wewenang oleh pemerintah untuk
membuat akta autentik. Dalam pembuatan akta autentik tersebut, Notaris harus
tidak boleh memihak, mandiri, seksama, dan cermat. Selain itu, untuk membatasi
kewenangannya, maka Notaris diberikan batas untuk melaksanakan hak dan
kewajibannya. Salah satu pembatasannya adalah dengan larangan untuk
merangkap jabatan. Seperti yang telah terjadi dalam Putusan Majelis Pengawas
Wilayah Notaris Nomor :10/PTS/Mj.PWN.Prov.DKI.Jakarta/XII/2014 dalam
perkara antara N. melawan H. Majelis Pemeriksa Wilayah Notaris Provinsi
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta telah memeriksa dan memutuskan perkara
mengenai adanya rangkap jabatan yang dilakukan oleh H yakni seorang Notaris
Pengganti sekaligus Komisaris dan Direktur sebuah perseroan. Proses
pemeriksaan yang terjadi, serangkaian acara pemeriksaan, penjatuhan sanksi pada
Notaris yang merangkap jabatan dalam pelanggarannya terhadap UUJN
menunjukkan adanya kerapuhan dalam rohani manusia diikuti dengan kurangnya
wawasan hukum.
ABSTRACTNotary as public officials run an authority to legitimize deeds as given by the
government stated in the Law of Notary Position. On the authoring process, a Notary
should be independent, thourough, impartial and careful. To run their essential duties,
government, as ordered by the law, a Supervisory council have to be established. To limit
their power of authoring deeds, the law strictly prohibited a Notary having concurrent
positions. Case Study Analysis Over Decision of Territorial Examiner Council January 14th
2015 Number 10/PTS/MJ.PWN.Prov.DKI.Jakarta/XII/2014 concluded that a Notary will
grounded after proven violating the law related to having concurrent positions. In the
case, it is told that H is a Notary who have concurrent positions as a locally-owned
enterprises or private entities. An examination conducted upon the report of the case
subsequently followed by a verdict. Concurrent positions in the Law of Notary Position is
a violation of the law and merely not only because they deliberate to commit, but also
there was a lack of knowledge.