ABSTRAKBesamya tekanan pada sektor perbankan lokal di Bali akibat dari kondisi perekonomian yang belum pasti pasca tragedi born di Kuta, wabah SARS dan perang di lrak serta semakin meningkatnya persaingan antai bank, telah menyebabkan bank-bank lokal di Bali berusaha untuk bertahan hidup. Pengalaman di masa krisis menunjukkan jatuhnya kepercayaan nasabah kepada perbankan mengakibatkan banyak nasabah yang memindahkan dananya kepada bank-bank besar dan atau bank-bank pemerintah yang ald1irnya mengakibatkan bank-bank lokal kesulitan untuk menghimpun dana dari masyarakat. Kinilah saatnya bagi bank-bank loka1 tersebut untuk mulai meningkatkan posisi bersaingnya.
Keberadaannya sebagai bank umum yang hanya beroperasi secara lokal di Bali telah menyebabkan Bank Sinar menghadapi berbagai ancaman maupun peluang yang secara khusus terkait dengan kondisi perekonomian lokal Bali yang mudah melemal1 akibat rentannya sektor andalan pariwisata. Disamping mendapat tekanan lingkungan eksternal, Bank Sinar yang merupakan bank lokal kecil juga dihadapkan pada keterbatasan sumber daya di tengah persaingan antar bank yang semakin kompetitif. Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah melakukan analisis terhadap strategi bersaing yang telah dilakukan Bank Sinar dan menemukan altematif-altematif strategi untuk meningkatkan posisi bersaingnya. Dengan strategi bersaing yang tepat diharapkan Bank Sinar mendapatkan posisi yang aman (defendable) untuk dapat bertahan hidup dan berkembang dalam industri perbankan lokal di Bali terutama dalam menghadapi era perdagangan bebas.
Peluang utama adalah adanya potensi pertwnbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita Bali yang tinggi. adanya otonomi daerah, pertumbuhan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan hambatan masuk ke sektor UMKM yang cukup tinggi. Sedangkan ancaman utama adalah kondisi perekonomian Bali masih tidak pasti, rencana pemberlakuan zona perdagangan bebas tingkat ASEAN maupun Asia Pasifik, peraturan tingkat pennodalan perbankan yang semak:in ketat, meningkatnya persaingan antar bank dan perubahan teknologi informasi dengan cepat. Adapun kekuatan Bank Sinar meliputi sumber daya manusia yang didominasi oleh putera daerah, menriliki hubungan emosional yang kuat dengan nasabah (customer based yang kuat), struktur organisasinya ringkas, jaringan kantor yang dekat dengan pelaku usaha, dikelola secara professional dan tergolong sebagai bank yang sehat dan berkinerja sangat baik. Sedangk:an kelemahannya adalah teknologi informasi yang masih off-line, belum memiliki jaringan ATM, pertumbuhan modalnya relatif kecil dan jaringan usaha serta inovasi produk yang masih terbatas.
Dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa posisi Bank Sinar pada segmen UMKM di Bali sedikit di atas rata-rata dengan daya tarik segmen UMKM di Bali yang tinggi sehingga perusahaan sebaiknya menerapkan strategi pertumbuhan. Strategi pertumbuhan dapat dilakukan terutama dengan memperluas jaringan kantor baru, terutama ke arab Bali Utara dan Barat yang berpotensi besar untuk usaha perbankan tapi belwn tergarap.
Saran utama yang dapat diberikan adalah membangun kemampuan sistem online dan meningkatkan permodalan, misalnya dengan melakukan go public atau setidaknya menerbitkan surat hutang subordinated atau meneruskan kerjasama dengan Pemodalan Nasional Madani ataupun merjer. Sedangkan untuk mencapai keunggulan bersaing di atas rata-rata maka Bank Sinar sebaiknya menerapkan strategi bersaing fokus secara geografis hanya di daerah Bali saja serta fokus kepada segmen mikro dan kecil, yang mengarah kepada differensiasi dalam memberikan produk dan layanan. Strategi bersaing fokus-differensiasi kepada segmen mikro dan kecil sebaiknya dilakukan melalui perpaduan antara penerapan perbankan secara konvensional dengan pendekatan sosial budaya. Sedangkan strategi bersaing fokus-biaya rendah dapat ditujukan kepada segmen menengah dengan memperhatikan sumbangannya terhadap transaksi- transaksi fee based income.