Bagi sebagian besar perusahaan keberadaan informasi dan teknologi yang mendukungnya merupakan aset yang paling berharga. Oleh karena itu, pengelolaan yang kurang tepat akan mengakibatkan dukungan terhadap proses bisnis yang kritis menjadi kurang maksimal. Pihak manajemen perlu memastikan bahwa kontrol internal atau kerangka kerja ditempatkan sesuai dukungannya terhadap proses bisnis sekaligus memberikan definisi yang jelas bagaimana tiap individu mengontrol aktivitas yang berlangsung. Kontrol tersebut dikembangkan untuk menyediakan jaminan bahwa Tujuan Bisnis akan dicapai dan kejadian resiko yang tidak diinginkan akan dapat dicegah, dideteksi dan dikoreksi.