UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Strategi bersaing pada perusahaan distributor studi kasus pada PT Faulding Indonesia

Ratnayanti A. Halim; Thomas Honggo Secokusumo, supervisor ([Publisher not identified] , 1997)

 Abstrak

ABSTRAK
Dalam pemasaran dibutuhkan sistem distribusi yang baik agar produk yang dipasarkan
dapat sampai ketangan konsumen yang sudah ditargetkan. Untuk mencapai
keberhasilan dalam pemasaran, sistem distribusi sangat berperan penting.
Pemilihan saluran distribusi merupakan keputusan yang paling menentukan, karena
penentuan saluran distribusi sangat menentukan keputusan pemasaran lainnya.
Dari sudut pandang ekonomi, fiingsi distributor adalah menjembatani perbedaan antara
keaneka ragaman barang dan jasa yang dihasilkan produsen dengan keaneka ragaman
barang yang dibutuhkan para konsumen.
Pada umumnya hampir semua produsen menyerahkan kegiatan distribusi kepada
perusahaan distribusi karena untuk membangun perusahaan distribusi diperlukan biaya
yang besar dan diperlukan konsentrasi karena perusahaan distribusi sangat
membutuhkan kemampuan operasional yang tinggi. Sedangkan bila produsen memiliki,
sendiri perusahaan distribusi maka biaya yang dikeluarkan lebih baik digunakan untuk
investasi dalam bisnisnya sendiri sehingga lebih menguntungkan dan dapat lebih
mengembangkan produknya.
Dari studi yang dilakukan, PT Faulding Indonesia merupakan perusahaan distribusi
yang berdiri sejak tahun 1992 dan mulai beeroperasi sejak Oktober 1995. Perusahan bergerak dalam bidang pendistribusian produk farmasi etikal kepada apotik baik yang
berada didalam maupun diluar mtnah sakit. Pada awal operasional PT Faulding
Indonesia hanya ada di Jakarta untuk melayani area Jabotabek dan awal tahun 1997
mulai dibuka cabang yang dipusatkan di Bandung untuk melayani Bandung dan daerah
disekitamya misalnya Tasikmalaya, Cirebon dan Iain-lain.
Seperti diketahui pada saat ini para distributor farmasi hams bersaing ketat agar dapat
berhasil, dan masalah yang dihadapi adalah :
1. Dalam upaya mendapatkan pangsa pasar yang besar ditempuh dengan cara
peningkatan pelayanan sehingga cendemng meningkatkan biaya.
2. Dalam upaya mendapatkan prinsipal hams mampu bersaing dalam memberikan
margin distribusi yang lebih rendah, yang dampaknya menumnkan keuntungan bagi
pemsahaan sehingga distributor tersebut hams dapat mengelola usahanya dengan
lebih efisien.
3. Seperti yang dialami PT Faulding Indonesia yang mempakan pemsahaan distribusi
farmasi yang bam berdiri di Indonesia maka diperlukan investasi yang besar untuk
mampu mengatasi masalah tersebut dengan memiliki strategi diferensiasi yaitu
dengan persiapan perangkat lunak dan keras yang memerlukan biaya tinggi yang
mempakan faktor keunggulan bersaing.
Dari analisis yang dilakukan terhadap PT Faulding Indonesia maka pemsahaan ini
memiliki berbagai keunggulan seperti:
1. PT Faulding Indonesia sebagai unit usaha dari Gmp Tempo dan Faulding- Australia
memiliki dukungan yang kuat dalam usahanya dalam bidang distribusi farmasi.
2. Prinsipal dapat diambil dari Grup Tempo sendiri sepeiti PT Tempo Scan Pacific dan
IPI yang merupakan manufaktur farmasi yang cukup besar.
3. Sistem distribusi dimana dari penerimaan pesanan, penyiapan barang, sistem
persediaan sampai pengiriman barang dalam sistem yang canggih karena semuanya
telah terprogram secara terkomputerisasi dan hal ini merupakan keunggulan
bersaing bagi PT Faulding Indonesia terhadap para konsumen dan juga merupakan
keunggulan komparative dalam mencari dan menarik prinsipal baru.
4. Adanya kemampuan finansial yang baik yang memungkinkan PT Faulding Indonesia
untuk mengadakan ekspansi, diversifikasi dan konsentrasi.
5. Salah satu key success faktor dalam pengoperasionalan perusahaan yaitu dengan
adanya phone order clerk yang terlatih dengan baik, sehingga pesanan dapat
diterima, disiapkan dan dikirimkan kepada pelanggan dengan waktu cepat.
6. PT Faulding Indonesia mempunyai fokus dalam usahanya yaitu hanya
mendistribusikan obat etikal dengan segmen pasar apotik baik yang didalam
maupun diluar rumah sakit.
Disamping kekuatan, maka PT Faulding Indonesia juga memiliki kelemahan seperti:
1. Sistem usaha yang fokus yaitu hanya menyalurkan obat etikal saja dan target market
apotik saja.
2. Terbatasnya area cakupan yaitu area Jabotabek, Bandung dan sekitamya.
3. Posisi General Manager yang masih kosong, padahal perusahaan distribusi sangat
membutuhkan pimpinan yang dapat mengatasi masalah-masalah operasional.
4. Sulitnya mendapatkan produk baru dan unggulan dari prinsipal yang potensial
karena pada umumnya prinsipal besar sudah mempunyai peijanjian keijasama
dengan distributor yang sudah besar dan mapan.
5. Karena tidak memiliki prinsipal maka produk yang didapatkan bukan merupakan
produk unggulan dan juga hams beli putus sehingga tidak dapat dikembalikan maka
dibutuhkan manajemen persediaan yang ketat.
6. Kurangnya apotik yang dicakup baik dalam jumlah maupun besamya apotik karena
hanya menyalurkan obat etikal dengan jumlah dan merek yang terbatas.
7. Kurang aktifiiya mencari pelanggan karena daya adaptasi dengan budaya dan gaya
bisnis masih kurang.
8. Karena kecilnya keuntungan pemsahaan maka diperlukan pengontrolan biaya yang
ketat sedangkan biaya operasional dan overhead yang tetap sudah tinggi.
Dari hal-hal tersebut diatas yang sudah dipelajari maka dapat diberikan saran yang
diharapkan bermanfaat bagi PT Faulding Indonesia agar tetap dapat bersaing dan
mendapatkan keuntungan pemsahaan yang signifikan sebagai berikut:
1. Lebih fleksibel dalam menetapkan strategi pemsahaan, sebaiknya strategi
diadaptasikan dengan iklim usaha yang ada di Indonesia, sehingga dapat bersaing
secara kompetitif. Caranya dengan ekspansi produk, pelanggan dan- prinsipal
sehingga akan memperluas cakupan dan hasil akhimya akan meningkatkan
pendapatan.
2. PT Faulding Indonesia sebaiknya melakukan analisis lingkungan makro dan mikro
dengan lebih cermat karena hal ini penting sekali temtama dalam memasuki pasar
dan produk yang bam.
3. PT Faulding Indonesia hams lebih agresif dan intensif dalam mencari produk bam
dan potensial dari prinsipal yang besar dan potensial, karena dapat meningkatkan
bargaining power terhadap prinsipal maupun pelanggan dan juga keunggulan
bersaing pemsahaan dalam jangka panjang.
4. Struktur organisasi dengan posisi yang kosong segera diisi.
5. Dengan bertambahnya produk dan line produk akan meningkatkan volume
penjualan sehingga skala ekonomi dapat tercapai.
6. Bermitra dengan "chain pharmacies" seperti Kimia Farma.

 File Digital: 1

Shelf
 T2913-Ratnayanti A Halim.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1997
Bahasa :
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xv, 95 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-497750710 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20464499
Cover