ABSTRAKMalaria merupakan penyakit infeksi dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Peningkatan resistensi terhadap pengobatan malaria telah ditemukan di beberapa negara untuk mengindikasikan bahwa penelitian dan pengembangan antimalaria baru sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan antimalaria alternatif, dengan memanfaatkan ekstrak tanaman herbal, yaitu Spirulina dan Pasak Bumi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menguji pemberian Spirulina secara tunggal dan kombinasi dengan ekstrak akar Pasak Bumi terhadap mencit Mus musculus yang terinfeksi Plasmodium berghei. Dosis Spirulina yang digunakan pada penelitian ini adalah 300 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB sedangkan dosis ekstrak Pasak Bumi yang digunakan adalah 60 mg/kgBB dan 75 mg/kgBB. Pada semua kelompok perlakuan terjadi peningkatan tingkat parasitemia pada hari ke-4 dengan persentase inhibisi parasitemia yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa Spirulina dosis 300 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB dan ekstrak akar pasak bumi dosis 60 mg/kgBB dan 75 mg/kgBB tidak memiliki efek antimalaria, Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak Spirulina tunggal dan kombinasi Spirulina dengan ekstrak Pasak Bumi pada dosis di atas tidak efektif sebagai antimalaria.
ABSTRACTMalaria is an infectious disease with high prevalence in Indonesia. Increasing in resistance to malaria therapy has been observed in several countries to indicate that new antimalarial studies and development are needed. This study is aimed to find alternative antimalaria by using herbal plant extracts, namely Spirulina and Pasak Bumi. This study is an experimental study that tested the Spirulina administration singly and in combination with the extract of Pasak Bumi root to the mice Mus musculus infected with Plasmodium berghei. The dosage of Spirulina used in this study was 300 mg kgBW and 500 mg kgBW while the dosage of Pasak Bumi root extract was 60 mg kgBW and 75 mg kgBW. In all treatment groups, there was an increased level of parasitemia on day 4 with negative parasitemia inhibition percentage. It shows that Spirulina dose of 300 mg kgBW and 500 mg kg BW and Pasak Bumi root extract by dose 60 mg kgBB and 75 mg kgBW have no antimalarial effect. Thus, it can be concluded that administration of Spirulina singly and the combination of Spirulina and Pasak Bumi root extract are not effective as antimalaria.