ABSTRAKSTK merupakan salah satu penyakit yang dilaporkan oleh badan statistik perburuhan di negara maju sebagai penyakit yang sering dijumpai di kalangan pekerja industri. Pada pekerja pemotong ikan di Muara Baru mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya STK karena gerakan memotong ikan yang memerlukan tenaga dan dilakukan secara berulang dan terus menerus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gerakan berulang dan faktor-faktor lain (usia, posisi dan masa kerja) dengan timbulnya STK pada tenaga kerja informal pemotongan ikan di Tempat Pelelangan ikan Muara Baru.
Penelitian dilakukan bulan Juli- Agustus 2016 di Tempat pelelangan ikan Muara Baru di Jakarta dengan jumlah responden 76 orang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner, pemeriksaan fisik neurologis dengan test phalen dan tinel, pengamatan gerakan berulang dan posisi menggunakan brief survey.
Berdasarkan hasil analisis penelitian dari 76 pekerja sebanyak 53 (69.7%) mengalami STK dan terdapat hubungan yang bermakna antara usia, gerakan repetitif dan posisi saat memotong. Pekerja dengan usia lebih dari 30 tahun berisiko 6.44 kali lebih besar untuk mengalami STK. Untuk gerakan repetitif, pekerja yang termasuk berisiko akan mengalami 8.89 kali lebih besar daripada pekerja yang tidak berisiko melakukan gerakan repetitive. Sedangkan untuk posisi, pekerja yang bekerja dengan posisi berisiko saat memotong akan meningkatkan resiko STK 22.97 kali . Untuk masa kerja berdasarkan hasil analisis tidak ada hubungan bermakna antara masa kerja dengan kejadian STK.
ABSTRACT The Carpal Tunnel Syndrome is stated by labor institution reports in developed countries as a common health issue found among industrial worker. In Muara Baru, the fish cutters are part of the industrial worker highly at risk to the Carpal Tunnel Syndrome as a result of daily exposure to repetitive movements of cutting fish.
This research is conducted to gain facts about The Carpal Tunnel Syndrome associations to repetitive movements and other relating factors (age, work position, and working period) and how it affects the fish cutter at Muara Baru Fish Auction.
The research was conducted on Juli to August 2016 at the Muara Baru Fish Auction Jakarta with 76 subjects involved. The data was collected through questionnaire, a neurological physical tests that comprise of the Phalen and Tinel tests, and also observation to repetitive movements and position based on a brief survey.
Based on analysis, it was discovered that of all 76 subjects, 53 subjects (69.7%) have the Carpal Tunnel Syndrome and relate to factors such as age, repetitive movements and position, while age above 30s are 6.44 times higher at risk. On the repetitive movement variable, high risk subjects have 8.89 times higher chance than those with lower risk due to the repetitive movements. Within the position variable, subjects with higher risk position are 22.97 times more likely to have the Carpal Tunnel Syndrome compared to the lower risk position. As for the period of times, there is no significant indication that relates the working period to the carpal Tunnel Syndrome.