UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kesempatan politik, struktur mobilisasi, dan proses pembingkaian dalam gerakan sosial (studi kasus gerakan sosial pro-penetapan keistimewaan Yogyakarta 2010-2012) = Political opportunity, mobilizing structure, and framing process in social movement: to demand special autonomy in Yogyakarta 2010-2012 / Andy Ilman Hakim

Andy Ilman Hakim; Meidi Kosandi, supervisor; Gultom, Samuel, examiner; Panji Anugrah Permana, examiner; Panji Anugrah Permana, examiner ([Publisher not identified] , 2017)

 Abstrak

ABSTRAK
Penelitian yang berjudul Kesempatan Politik, Struktur Mobilisasi, dan Proses
Pembingkaian dalam Gerakan Sosial: (Studi Kasus Gerakan Pro-Penetapan
Keistimewaan Yogyakarta tahun 2010-2012), dilatarbelakangi oleh munculnya
aktivitas gerakan yang terus menerus dilakukan oleh elemen-elemen masyarakat
Yogyakarta. Gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Pro-Penetapan
Keistimewaan Yogyakarta tersebut, lahir sebagai bentuk aksi protes atas adanya
upaya reduksi keistimewaan oleh pemerintah pusat yang terjadi sejak masa Orde
Baru. Kemudian berkembang pasca reformasi, dan menuntut agar Sultan
Hamengku Buwono dan Paku Alam yang bertakhta ditetapkan sebagai Gubernur
dan Wakil Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tanpa melalui
mekanisme pemilihan umum. Gerakan tersebut terpusat pada tuntutan akan
lahirnya aturan yuridis yang mengatur penetapan Sultan Hamengku Buwono dan
Paku Alam yang bertakhta sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan teori gerakan sosial baru dengan unit
analisis teori kesempatan politik, struktur mobilisasi, dan proses pembingkaian di
dalam menjelaskan munculnya gerakan sosial. Penelitian ini berusaha
menjelaskan bagaimana aktor-aktor gerakan memanfaatkan momentum politik,
mengembangkan strategi dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam
membentuk pemahaman bersama sehingga mampu memobilisasi masyarakat dan
melakukan gerakan sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil temuan penelitian menunjukkan
bahwa gerakan sosial pada kasus gerakan Pro-Penetapan Keistimewaan
Yogyakarta sangat dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, kesempatan politik yang
mampu menciptakan peluang bagi aktor-aktor gerakan untuk memanfaatkan
momentum aksi. Kedua, struktur mobilisasi yang merepresentasikan struktur
sosial masyarakat. Serta proses pembingkaian yang strategis. Ketiga faktor
tersebut sangat mendukung terciptanya gerakan sosial. Implikasi teori pada
penelitian ini menggambarkan secara parsial adanya anomali pada teori-teori
gerakan sosial baru.

ABSTRACT
This research discusses the social movement to demand the appointment of the
Sultan of Yogyakarta as the governor through the enactment of the law on Special
Autonomy of Yogyakarta Province, without a free and fair election like in any
other regions in Indonesia. The movement has its roots in history since the New
Order, where there were protests and demonstrations among the public over the
uniformization of local government system, including in the mode of election.
After reformasi 1998, there were demands for Sultan Hamengku Buwono and
Paku Alam to be enthroned as Governor and Vice Governor of Yogyakarta
Province without election. The movement focused on the demands for the
introduction of juridical rules governing the appointment of Sultan Hamengku
Buwono and Paku Alam as Governor and Vice Governor of Yogyakarta.
This research uses the new social movement theory, explaining the three factors of
the movement, i.e. political opportunity, mobilization structure, and framing
process. It explains how political opportunities and mobilization structures are
formed, and how social movement actors develop strategies and interact with their
environment in building a common understanding in order to prepare society and
engage in social movements. The research method used is a qualitative method
with case study approach. The findings of the research indicate that the social
movement in the case of Pro-Penetapan Keistimewaan Yogyakarta movement is
highly influenced by three factors. First, a political opportunity that creates
opportunities for movement actors to take advantage of the momentum of the
action. Second, the mobilization structure that represents the social structure of
society. Third, the strategic framing process. These three factors strongly support
the creation of social movements. The theoretical implications of this study
illustrate partially anomalies in new social movement theories.

 File Digital: 1

Shelf
 T49211-Andy Ilman Hakim.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T49211
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2017
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 128 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T49211 15-19-213921541 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20467103
Cover