ABSTRAKTesis ini membahas peran kepemimpinan Indonesia dalam upaya pengelolan
sengketa Laut Cina Selatan (LCS). Tujuan penelitian ini adalah
memahami peran negara dalam kawasan dan pengaruhnya pada dinamika
keamanan di tingkat regional secara komprehensif. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan model deduktif. Kerangka analisis menggunakan
konsep kepemimpinan dalam pendekatan kekuatan regional dan kerangka
keamanan (Regional Powers and Security Freamwork-RPSF). Terdapat lima
komponen yang menjelaskan perilaku pemimpin regional antara lain
keterlibatan dalam proses inisiasi (prosess-initiation), keterlibatan dalam
pembingkaian isu (issue framing), pertimbangan kepentingan (interest
consideration), membangun institusi (institutional development) dan
penyebaran kekuatan (deployment of power). Hasil penelitian secara umum
mendapatkan bahwa peran Indonesia dalam upaya pengelolaan sengketa LCS
cukup aktif namun berdampak terbatas. Peran Indonesia dikatakan aktif terlihat
dari telah banyak kerja sama dan diplomasi yang dilakukan Indonesia selama
dua puluh enam tahun. Peran Indonesia berdampak terbatas karena ditemukan
kendala pada tiap praktek peran kepemimpinan Indonesia dalam mendorong dan
mendukung terciptanya solusi internal penyelesaian sengketa LCS dari pihakpihak
yang bersengketa.
ABSTRACTThis thesis discusses the role of Indonesian leadership in the effort of managing
the South China Sea (LCS) disputes. The purpose of this study is to understand
the role of the state in the region and its influence on the dynamics of regional
security. This study is a qualitative reseacrh with the deductive model. the
analytical framework uses the concept of leadership in regional and security
approaches (Regional Powers and Security Framework-RPSF). There are five
components that explain the role of initiation, initiation proceedings, discussions
in framing issues, considerations of interests, institutional development, and
power dissemination. This research finds out that Indonesian role in LCS dispute
is quite active but limited impact. The active role of the Indonesian leadership
wants to create and maintain an environtement that is fulfilled the absence of
open conflict in the LCS. The role of Indonesia has limited impact because it
finds obstacles in every practice of Indonesia's leadership role in encouraging
and supporting the creation of internal dispute solution of LCS from the parties.