UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Pengubahan nama jalan di Kota Yogyakarta : sebuah kajian sosio-onomastik = Street renaming in The City of Yogyakarta : a socio-onomastic study

Fajar Erikha; Multamia Retno Mayekti Tawangsih, supervisor; F.X. Rahyono, 1956, examiner; Sri Munawarah, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018)

 Abstrak

Pada 2013 lalu, Pemerintah Daerah Yogyakarta mengubah tiga nama jalan, yaitu Jalan Pangurakan (d.h Jalan Trikora), Jalan Margo Mulyo (d.h Jalan Ahmad Yani), dan Jalan Margo Utomo (d.h Jalan Pangeran Mangkubumi). Nama jalan yang baru memuat nilai asli, kesejarahan, budaya, dan filosofi yang notabene perlu dilrevitalisasi dan dilestarikan. Pengubahan ini merupakan salah satu realisasi atas rencana menjadikan Yogyakarta sebagai Kota Filosofi dan Kota Warisan Dunia menurut UNESCO. Penelitian ini bertujuan menggali makna dan pemaknaan oleh masyarakat terhadap nama jalan yang diubah tersebut. Sumber data penelitian berasal dari informasi informan 22 orang masyarakat dan narasumber yang berlatar budayawan, sejarawan, dan pemerintah. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan foto penggunaan nama jalan dan sejumlah peta klasik hingga modern.
Melalui metodologi kualitatif, peneliti mengolah korpus data menggunakan pendekatan semiotik (Segitiga Semiotik dan Metabahasa dan Konotasi) dan sosio-onomastik (Lanskap Linguistik, Kelekatan Toponimik, dan Onomastik Setempat). Hasilnya, nama jalan yang diubah tidak hanya mengandung makna dasar tetapi juga mengandung makna filosofi. Nama-nama jalan yang diteliti dimaknai secara beragam oleh masyarakatnya. Pemaknaan ini berkaitan dengan sikap, persepsi, dan preferensi mereka terhadap nama jalan dan pengubahannya. Dengan merujuk pada hasil penelitian ini, pengubahan nama jalan dapat berdampak pada banyak hal jika tidak dipersiapkan dengan paripurna.

In 2013, the local government of Yogyakarta changed three street names: Jalan Pangurakan (formerly Jalan Trikora), Jalan Margo Mulyo (formerly Jalan Ahmad Yani), and Jalan Margo Utomo (formerly Jalan Pangeran Mangkubumi). Proposed name changes that reflect local values, history, culture and philosophy are fit to preserve and restore. This street renaming is part of an awareness of the history and heritage of the physical space in the city and its status as an UNESCO heritage city of philosophy. This study aims to explore the etymology and meaning of street names by society. The corpus data of research comes from information of 22 people, artist, historian, and municipal government. In addition, researcher also collected photos of the use of street names, and a number of classic to modern maps.
Through qualitative methodology, researcher analysed the corpus data using a semiotic approach (Semiotic Triangle and Metalanguage and Connotation) and socio-onomastic (Linguistic Landscape, Toponymic Attachment, and Folk Onomastic). The result is the new names contained not only the basic meaning but also the philosophical meaning. The street names interpreted in various ways by the people as well as related to their attitudes, perceptions, and preferences. Based on the evidence, street renaming could affect into many things if it was not prepared well.

 File Digital: 1

Shelf
 T49623-Fajar Erikha.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T49623
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xii, 156 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T49623 15-18-255581009 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20467753
Cover