American Venous Forum Commitee dari tahun 2000 ndash; 2011 terus mengembangkan sistem skoring penilaian derajat keparahan penyakit vena yang praktis bernama Venous Clinical Severity Score VCSS , namun di Indonesia, instrument VCSS hingga saat ini belum pernah dilakukan validasi. Penelitian ini adalah uji diagnostik skoring VCSS dengan membandingkan pemeriksaan penyakit vena menggunakan skoring VCSS oleh dokter umum dibandingkan dengan pemeriksaan klinis CEAP oleh dokter spesalis vaskuler sebagai baku emasnya. Penelitian dilakukan di perusahaan garmen di Jakarta Utara pada bulan Oktober dengan nilai sensivitas 87,5 , spesifitas 96,3 , nilai duga positif 83,3 dan nilai duga negatif 97,3 . Dari Hasil analisis kurva ROC nilai Area Under the Curve AUC sebesar 94,9 sangat baik. Faktor risiko paling dominan terhadap kejadian IVK pada pekerja wanita dengan posisi kerja berdiri adalah masa kerja lebih dari 1 tahun dengan.
The American Venous Forum Commitee from 2000 2011 continues to develop a practice scoring system on the severity of venous disease called Venous Clinical Severity Score VCSS , but in Indonesia, this VCSS instrument, until now has never been validated. This study is a VCSS scoring diagnostic test which compere the examination CVI using VCSS by general practitioner and using clinical class of CEAP by vascular specialist as gold standard. Based on the research, the VVTB diagnostic test by using VCSS score was 87.5 sensitivity, 96.3 specificity, 83.3 positive predictive value and 97.3 negative predictive value. From ROC curve analysis, the value of Area Under the Curve AUC is 94.9 which means very good. The most dominant risk factors for the occurrence of CVI in female workers with standing positions were more than 1 year with p