UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Arsitektur dan wacana bersih-kotor: transformasi kanal di Batavia pada masa kolonial = Architecture and discourse on clean dirt transformation of canals in Colonial Batavia

Euis Puspita Dewi; Kemas Ridwan Kurniawan, promotor; Evawani Ellisa, co-promotor; Melani Budianta, co-promotor; Yandi Andri Yatmo, examiner; Widjaja Martokusumo, examiner; Hendrajaya Isnaeni, supervisor; Azrar Hadi H. Ramli, examiner ([Publisher not identified] , 2017)

 Abstrak

ABSTRAK
Disertasi ini mengungkap akar permasalahan dari bersih dan kotor pada kanal di Batavia dengan menggunakan pendekatan sejarah secara sinkronis-diakronis. Transformasi morfologi dan wacana poskolonial pada kanal juga diungkap untuk menunjukkan keterkaitan antara arsitektural kanal dengan muatan ideologis dalam perencanaan kota. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kekuasaan telah masuk di dalam proses transformasi kanal di Batavia pada masa kolonial melalui wacana bersih dan kotor yang diciptakan. Kanal telah berperan membentuk sebuah oposisi biner sekaligus penanda ambiguitas dari pembentukan oposisi tersebut. Oposisi biner pada Babak Kejayaan Kanal dibangun melalui sebuah sistem segregasi kanal yang memisahkan masyarakat Eropa dan non-Eropa, dan antara dalam dan luar kota. Namun, pada kenyataannya, sebuah segregasi tidak dapat secara murni terbentuk. Kanal menjadi sebuah representasi dari sebuah kehidupan yang saling ketergantungan, antara masyarakat Eropa dan non-Eropa. Kanal bagian dalam kota terbukti tidak dapat berdiri sendiri tanpa keberadaan kanal luar tembok sebagai penyangga. Pada Babak Kerusakan Kanal, oposisi biner antara ruang bersih dan kotor terbentuk melalui kontur dan jarak. Babak ini menghasilkan sebuah pemisahan antara daerah kota bawah Batavia Lama yang kotor dan daerah kota atas Weltevreden yang bersih. Namun, pada kenyataannya justru kanal telah pulalah yang berperan menyatukan di antara keduanya. Pada Babak Peralihan Fungsi Kanal, kanal menjadi penanda oposisi biner ruang bersih dan kotor antara masyarakat Eropa dan pribumi. Oposisi terbentuk dari perbedaan penggunaan ruang bersih dan kotor. Kanal digunakan sebagai ruang aktivitas sosial dan kebersihan bagi masyarakat non-Eropa pribumi dan menjadi area yang ditinggalkan oleh masyarakat Eropa sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Masyarakat Eropa telah beralih menggunakan kamar mandi dengan teknologi sanitasinya, sebagai area kebersihan dan menggunakan halaman rumah sebagai tempat berinteraksi sosial. Namun, di balik pemisahan tersebut, kanal telah menyatukan dua kehidupan tersebut melalui sebuah ruang binatu, sebagai ruang membersihkan pakaian Eropa oleh para petugas pribumiRealita di atas menunjukkan bahwa sebuah oposisi biner yang dibentuk melalui kanal pada masa kolonial tidak pernah seutuhnya terjadi. Di balik upaya pembentukan oposisi, tersimpan ketidakberdayaan untuk menciptakan batas-batas tersebut. Di antara batas-batas tersebut tercipta sebuah ambiguitas yang membentuk the liminal space between cultures.

ABSTRACT
This dissertation reveals the root problems of the clean and dirty on the canals in Batavia by using a synchronous diachronic historical approach. The morphological transformation and postcolonial discourse on the canal are also revealed to show the linkage between the canal architecture and the ideological charge in urban planning.The results of this study indicate that power has entered into the process of canal transformation in Batavia during the colonial period through a clean and dirty discourse created. The canals have been instrumental in forming a binary opposition as well as a marker of ambiguity from the formation of the opposition. The binary opposition in the Glory of Canals Period was built through a system of channel segregation that separates European and non European societies, and between within and outside the city. However, in reality, a segregation cannot be purely formed. The canal becomes a representation of a life of interdependence, between European and non European societies. The inner city canal proved unable to stand on its own without the outside canal as a buffer. In the Damage of Canals Period, the binary opposition between clean and dirty spaces is formed through contours and distances. This round resulted in a separation between the dirty downtown area Batavia Lama and the clean upper town area Weltevreden . However, in fact, it is also the channel that has also played a role together between the two. In the Switching Function of Canals Period, the canals became a marker of the binary opposition of clean and dirty spaces between European and indigenous communities. The opposition was made up of differences in the use of clean and dirty spaces. The canal was used as a social and hygiene activity space for indigenous communities and became an area left behind by European society as a part of everyday life. The European community has switched to using bathrooms with sanitary technology, as the cleanliness area and using the home page as a place of social interaction. However, behind this separation, the canal has united the two lives through a laundry room, as a space for cleaning European clothing by native officersThe above realities show that a binary opposition formed through the canals during the colonial period never fully occurred. Behind the efforts of the formation of the opposition, stored powerlessness to create these limits. Among the boundaries was created an ambiguity that forms the liminal space between cultures.

 File Digital: 1

Shelf
 D2420-Euis Puspita Dewi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Disertasi Membership
No. Panggil : D2420
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2017
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online source
Deskripsi Fisik : xxii, 278 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D2420 07-18-634785607 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20468108
Cover