ABSTRAKFirst Person Shooter adalah salah satu genre dalam video game. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membuat produsen video game First Person Shooter yang bertemakan terorisme memiliki kesempatan untuk memperluas pasar penjualan, bahkan hingga ke Indonesia. Secara tidak langsung visualisasi dalam video game tersebut membentuk sebuah representasi realitas kejahatan terorisme kepada pemain. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif yang menekankan pada analisis framing Entman 1993 untuk bisa menjelaskan realitas kejahatan terorisme dalam video game Call of Duty Modern Warfare Series, Battlefield 3, dan Medal of Honor Warfighter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa video game membentuk sebuah realitas kejahatan terorisme sesuai dengan pemaknaan pembuat game dari Amerika Serikat.
ABSTRACTFirst Person Shooter is one of the genres in video games. Advances in communication and information technology make producer of video game First Person Shooter with the theme of terrorism have the opportunity to expand the sales market even to Indonesia. Imaginative visualization in the video game is forming a representation of the reality of crime of terrorism to players. This research uses qualitative content analysis method which emphasizes on Entman 1993 framing analysis to be able to explain the reality of crime of terrorism in video game Call of Duty Modern Warfare Series, Battlefield 3, and Medal of Honor Warfighter. The results of this study indicate that video games indeed form a reality of crime of terrorism in in accordance with the meaning of video game makers from the United States.