UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Back

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Back

Budaya merantau dalam cerpen "Tabung Cahaya" , "Bida dari Bukit Barisan" , dan "Bini Perantau" karya Zelfeni Wimra = The culture of wandering in "Tabung Cahaya" , "Bida dari Bukit Barisan" and "Bini Perantau" short story by Zelfeni Wimra

Dinda Ismi Monalita; Sunu Wasono, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017)

 Abstract

ABSTRAK
Budaya merantau dalam kesusastraan Indonesia merupakan salah satu tema yang muncul sejak tahun 1920-an. Hamka pada tahun 1939 menulis Merantau ke Deli yang menentang pandangan adat Minangkabau yang menganggap seorang laki-laki tidak ada harganya jika menikah dengan perempuan yang bukan berasal dari Minangkabau. Pada tahun 2013, muncul kumpulan cerpen Yang Menunggu dengan Payung, di antaranya berbicara tentang merantau. Dalam konteks masyarakat Minangkabau, selain merantau dianggap sebagai adat, merantau juga menimbulkan persoalan-persoalan. Penelitian ini membahas budaya merantau pada masyarakat Minangkabau yang terdapat di dalam cerpen ldquo;Tabung Cahaya rdquo;, ldquo;Bida dari Bukit Barisan rdquo;, dan ldquo;Bini Perantau rdquo; karya Zelfeni Wimra. Jadi, kajian dari ketiga cerpen tersebut diperoleh simpulan bahwa merantau tidak selalu menjadi jalan keluar yang tepat ketika sebuah keluarga menghadapi masalah ekonomi. Ternyata merantau tidak selalu didorong oleh motif ekonomi. Adapun motif lain yaitu karena kekecewaan atas perubahan desanya dan motif tekanan sosial.Budaya merantau dalam kesusastraan Indonesia merupakan salah satu tema yang muncul sejak tahun 1920-an. Hamka pada tahun 1939 menulis Merantau ke Deli yang menentang pandangan adat Minangkabau yang menganggap seorang laki-laki tidak ada harganya jika menikah dengan perempuan yang bukan berasal dari Minangkabau. Pada tahun 2013, muncul kumpulan cerpen Yang Menunggu dengan Payung, di antaranya berbicara tentang merantau. Dalam konteks masyarakat Minangkabau, selain merantau dianggap sebagai adat, merantau juga menimbulkan persoalan-persoalan. Penelitian ini membahas budaya merantau pada masyarakat Minangkabau yang terdapat di dalam cerpen ldquo;Tabung Cahaya rdquo;, ldquo;Bida dari Bukit Barisan rdquo;, dan ldquo;Bini Perantau rdquo; karya Zelfeni Wimra. Jadi, kajian dari ketiga cerpen tersebut diperoleh simpulan bahwa merantau tidak selalu menjadi jalan keluar yang tepat ketika sebuah keluarga menghadapi masalah ekonomi. Ternyata merantau tidak selalu didorong oleh motif ekonomi. Adapun motif lain yaitu karena kekecewaan atas perubahan desanya dan motif tekanan sosial.

ABSTRACT
The culture of wandering in Indonesian literature is one of the themes that emerged during the 1920s. Hamka in the 1939 wrote Merantau ke Deli against the Minangkabau tradition view that regarded a man as worthless if married to a woman who was not from Minangkabau. In 2013, there appears a collection of short stories that Yang Menunggu dengan Payung among them talking about wandering. In the context of Minangkabau society, in addition, to wander considered customary, wander also cause problems. This research discusses the culture of wandering in Minangkabau society contained in short stories of ldquo Tabung Cahaya rdquo , ldquo Bida dari Bukit Barisan rdquo , and ldquo Bini Perantau rdquo by Zelfeni Wimra. So, the study of these three short stories obtained the conclusion that wanderers are not always the right way out when a family faces an economic problem. Apparently, wanderers are not always driven by economic motives. The other motives are due to disappointment over the change of village and the motive of economic pressure.

 Digital Files: 1

Shelf
 MK-Pdf-Dinda Ismi Monalita.pdf :: Download

LOGIN required

 Metadata

Collection Type : UI - Makalah dan Kertas Kerja
Call Number : MK-Pdf
Main entry-Personal name :
Additional entry-Personal name :
Additional entry-Corporate name :
Study Program :
Subject :
Publishing : [Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
Physical Description 32 pages : illustration ; 28 cm
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Availability
  • Review
  • Cover
Call Number Barcode Number Availability
MK-Pdf 10-19-905617266 TERSEDIA
Review:
No review available for this collection: 20468770
Cover