Dalam era globalisasi ini, identitas menjadi sesuatu yang penting. West Is West 2010 oleh Ayub Khan-Din sebagai corpus penelitian ini menawarkan cara unik dalam merepresentasikan isu identitas dalam film ini. Dengan memusatkan penelitian pada karakter Sajid sebagai remaja Inggris-Pakistan yang selalu merasa tidak cocok dengan budaya Pakistan datang ke negara itu untuk pertama kalinya, studi ini pertama membahas konsep Positioning dan Being Positioned serta Being and Becoming oleh Stuart Hall dalam teori Identitas Budaya yang dikaitkan dengan film.
Dengan menganalisa elemen film seperti dialog, adegan, dan kostum, disimpulkan bahwa karakter mengalami perubahan identitas. Tulisan ini menunjukkan bahwa West Is West memperlihatkan identitas budaya sebagai sebuah proses berkelanjutan dari relasi satu budaya dengan budaya lainnya.
In this globalization era, identity becomes something important. West is West 2010 by Ayub Khan Din as the corpus of this study offers unique ways in representing the issue of identity in this movie. By focusing on the character of Sajid as a British Pakistani boy who is unaccustomed to Pakistani culture comes to the county for the first time, this study first discusses the concepts 'Positioning and Being Positioned' as well as 'Being and Becoming' by Stuart Hall in relation to the issue of cultural identity in the movie.
By analyzing the elements of movie, such as dialogue, scene, and costume, this article concludes that the character experiences changes in identity. It shows that West is West exemplifies cultural identity as an ongoing process of the relation between one culture and other cultures.