Efusi perikardial adalah kondisi yang sering ditemukan di praktik klinis. Manifestasi efusi bergantung pada penyebab dan penyakit penyerta serta dipengaruhi oleh karakteristik dan lokasi geografi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pasien efusi perikardial berdasarkan usia, jenis kelamin, diagnosis sitologi dan klinis. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif retrospektif menggunakan data rekam medis pasien efusi perikardial selama 5 tahun, yaitu 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2013. Penelitian dilakukan di SMF Patologi Anatomi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sebanyak 54 kasus diambil dengan cara total sampling pada penelitian ini. Variabel data yang digunakan adalah usia, jenis kelamin, jenis diagnosis sitologi dan kondisi klinis. Hasil: Usia yang paling banyak ditemukan adalah kelompok usia 21-30 tahun. Efusi perikardial lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita. Kasus efusi perikardial paling banyak berdasarkan jenis diagnosis sitologinya adalah jenis peradangan non-spesifik. Kondisi klinis yang paling sering ditemukan adalah infeksi tuberkulosis.
Simpulan: Efusi perikardial paling banyak terjadi pada usia 21-30 tahun. Berdasarkan jenis kelamin, tidak terdapat perbedaan distribusi yang mencolok pada kasus efusi perikardial. Berdasarkan diagnosis sitologi, efusi perikardial paling banyak didiagnosis sebagai jenis peradangan non-spesifik. Berdasarkan diagnosis klinis, efusi perikardial paling banyak ditemukan pada kondisi infeksi tuberkulosis.