Ruwatan dengan lakon Sudharmala pada mulanya digunakan untuk meruwat sukerta, peristuwa bersih desa, khitanan, dan pernikahan. Namun demiian, pda era modern ruwatan dengan lakon itu juga difungsikan untuk kegiatan yang terkait dengan kehidupan masyarakat modern, misalnya ulang tahun, peresmian perusahaan, dan lain-lain. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu bagaimana pergeseran fingsi ritual ruwatan Sudhamala dan faktor-faktor apa yang menyebabkannya. Pendekatan fungsu digunakan untuk mencari jawaban atas permasalahan tersebut. Metode kualitatif digunakan untuk pengumpulan data yang didapat dari observasi langsung, yaitu langsung melihat pertunjukan wayang lakon Sudhamala merekam, dan mentranskripsikannya. Wawancara dan studi pustaka juga dilakukan guna melengkap data. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil, bahwa fungsi ritual lakinSudhamala bergeser karena sumber ceita berasal dari teks hasil kara masyarakat "pinggiran" dan menjadi seni ritual ang bersifat kerakyatan sehingga mudah mencari seiring dengan dinamikamasyarakat. Pergeseran fung ritual disebabkan oleh faktor internal (pendidikan, pengalaman, kepercayaan) dan eksternal (kekuasaan, teknologi, ekonomi).