Artikel ini meruntuhkan kontruksi dominan dan penggambaran dunia Muslim dalam literatur tentang media sosial dan keterlibatan masyarakat dalam kaitannya demgam Arab Spring. Pembacaan kritis literatur tentang media sosial dan 'Muslim Semi Arab' Menunjukkan bahwa analisis oleh para sarjana dan komentator Barat masih didasarkan pada 'Dualisme modernis' dan pemahaman orentalis. Artikel ini dimulai dengan menelusuri sejarah teknologi untuk menyatakan bahwa analis potensi pendidikan dan sipil media sosial dalam konteks Barat pada umumnya, adalah kelanjutan dari argumen tentang teknologi sebelumnya dalam kaitannya dengan pembangunan masyarakat. Namun ketika datang untuk menganalisis media sosial dan keterlibatan masyarakat khususnya didunia Muslim, kecenderungan ini akan dikacaukan dengan pola yang sudah terbangun, yaitu Orientalisme. Dampak keseluruhan Kecenderungan ini menyebabkan pembatasan mayoritas argumen dalam paradigmaessentialis atau determinis.