ABSTRAKRules of origin yang secara tidak langsung berperan sebagai hambatan perdagangan sehingga menimbulkan potensi peningkatan biaya produksi. Pada komoditas pertanian, rules of origin yang ditetapkan sebagian besar wholly obtained sehingga potensi peningkatan biaya lebih besar pada komoditas pertanian dibandingkan komoditas lain. Tujuan dari makalah ini adalah membandingkan indeks hambatan rules of origin di ASEAN+1 FTAs (ACFTA, AJCEP, dan AKFTA) pada komoditas pertanian. Penelitian ini menggunakan Regime Wide Indeks Harris oleh Kelleher untuk menghitung tingkat hambatan rules of origin pada ASEAN+1 FTAs. Berdasarkan Product Specific Rules, AJCEP memiliki rules of origin paling fleksibel, diikuti dengan AKFTA dan ACFTA sebagai aturan asal yang paling ketat di ASEAN+1 FTAs. Pada Regime Wide Harris Index didapatkan hasil bahwa AJCEP memiliki aturan asal yang fleksibel setelah AKFTA, dan ACFTA merupakan rules of origin yang paling dekat ASEAN+1FTAs. Hasil ini dipengaruhi oleh sisi diagonal commulation yang paling besar di ACFTA