Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Feminitas, ekofeminisme, dan cerpen Indonesia

Anas Ahmadi; (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017)

 Abstrak

Penelitian tentang feminitas dalam sasta memang bukanlah hal yang baru. Namun, penelitian feminitas yang dikaitkan dengan filsafat lingkungan ekofeminisme dalam sastra masih sangat diperbincangkan. Selama ini, gerakan lingkungan lebih banyak didominasi oleh kaum laki-laki. Namum, seiring dengan munculnya ekofeminism, perempuan juga ingin berkecimpung dalam gerakan lingkungan. Para ekofeminis ingin menyelamatkan lingkungan dengan cara mereka. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini dipaparkan tentang feminitas dalam kaitanna dengan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-interpratatif, sedangkan sumber data yang digunakan adalah cerpen kumpulan kompas tahun 2012-2015. Hal tersebut muncul dalam kumpulan cerpen pilihan kompas 2012-2015. Pemunculan feminitas tersebut tampak melalui segmen berikut. Pertama, perempuan yang mencitai tumbuhan. keuda, perempuan dan pengelolaan lingkungan,ditampilkan melalui tokoh perempuan yang mampu membuat lingkungan menjadi bersih. Ketiga, perempuan yang merindu alam, ditampilkan melalui tokoh perempuan yang merindu alam lebih spesifik kumpulan cerpen kompas tampaknya masih sedikit pengarang yang mengangkat perempuan dalam bingkai ekofeminisme. Padahal, ekofeminisme yang muncul dalam sastra merupakan salah satu bentuk suara pengarang untuk menyelamatkan lingkungan.

Research about femininity in literature is not a new thing. However, studies of femininity that related with environmental philosophy and ecofeminism in literature are still warmly discussed. During this time, the environmental movement has mostly dominated by men. However, along with the emergence of ecofeminism, women also want to be involved in the environmental movement. Ecofeminists want to save the environment by their own way. Therefore,this study described about femininity which has relation with the environment. This study used descriptive-interpretative approach, while the data source used Cerpen Kompas 2012-2015. It had appeared in the 2012-2015 Compass Short Story Collection. The emergence of the femininity appeared through the following segments. First, women who love plants were displaying through figure’thoughts and actions in loving plants. Second, women and environmental management were displaying through female’s figure who were able to make the clean environment. Third, women who longed the nature were represented by female’ figure who yeared surrounding nature, rain and river. Futher more,in the short stories that written in compass collection, it seems that there were still few authors who raised women in the frame of ecofeminism. Where aseco feminism that appears in the literature is one author’s way to save the environment. Keywords: femininities, ecofeminism, environmental philosophy, Indonesian Short Story.

 Metadata

Jenis Koleksi : Artikel Jurnal
No. Panggil : 400 JIKKT 5:1 (2017)
Entri utama-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
ISSN : 23391154
Majalah/Jurnal : Toto Buang: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan
Volume : Vol. 5, No. 1, Juni 2017: Hal 163-174
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated
Tipe Carrier : volume
Akses Elektronik : https://totobuang.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/totobuang/article/view/58
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
400 JIKKT 5:1 (2017) 03-18-725086529 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20469867
Cover