Ketimpangan di Indonesia mencapai level tertinggi selama era-desantralisasi dan ditenggarai sebagai penyebab menurunya pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun terakhir ke 2015. Tulisan ini meneliti apakah peningkatan ketimpangan memilki dampak positif atau negative terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan menggunakan model dinamis dan Genaralized Metod of Moments (GMM) estimator, hasil yang didapat menunjukan bahwa ada hubungan yang positif signifikan antara ketimpangan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi. Namun, tulisan ini tidak dapat menyimpulkan hubunganya pada kelas yang berbeda ( kelas bawah, menengah dan atas) karena hasil signifikan hanya diperoleh ketika menggunakan one-step GMM. Hasil penelitian dapat menjadikan pertimbangan pemerintah agar lebih berhati-hati dalam menyusun kebijakan terkait ketimpangan.