ABSTRAKKrisis keuangan global pada tahun 2007 diikuti dengan demonstrasi buruh besar besaran pada tahun 2013 mendorong terjadinya gejolak pasar tenaga di Indonesia. Paper ini membahas pengaruh upah minimum terhadap distribusi upah pada tahun 2007 dan 2014. Penelitian ini menggunakan metode regresi Recentered Influence Function (RIF) untuk memperkirakan fungsi upah dengan menggunakan regresi kuantil tanpa sarat. Selanjutnya, untuk mengukur pengaruh kenaikan upah minimum pada tahun 2014 terhadap distribusi perbedaan upah digunakan metode Oaxaca- Blinder Decomposition. Dengan menggunakan balanced panel data dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) ditemukan bahwa upah minimum pada tahun 2014 menyebabkan peningkatan dalam perbedaan upah antara tahun 2007 dan 2014, dengan perbedaan upah terbesar pada tengah distribusi yang mana merupakan masyarakat yang berpenghasilan kelas menengah.