ABSTRAKSebagai hewan endemik, kehidupan rnonyet Buton (Macaca brunnecens Matschie, 1901) masih kurang dikenal. Untuk itu teiah dilakukan penelitian di dua teinpat yaitu Suaka Margasatwa Buton Utara dan Cagar Aiazn Napabalano (Sulawesi Tenggara) yang berupaya mengungkap keadaan habitat serta perbedaan ekologi tingkah laku di kedua tempat. Bagian yang pertama dikerjakan melalui analisis vegetasi memakai metoda kuadran (point-centered quarter method), sementara pada pengamatan tingkah laku menggunakan teknik pengamatan scan dan ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blok hutan Lapole (Suaka Margasatwa Buton Utara) merupakan formasi hutan primer di pinggiran sungai yang
didoininasi kolaka (Parinarium coryzobosum) dan kenari (Canarium sp.), sedangkan Cagar Alam Napabalano dibentuk oleh hutan inuson sekunder yang didominasi jati (Tectona
grandis). Populasi monyet di Napabalano menunjukkan sifat yang lebih terestrial serta lebih agresif dibandingkan populasi di Buton Utara. Keadaan mi menyebabkan populasi di Cagar Alam Napabalano menghadapi bahaya kepunahan yang lebih besar.
An investigation has been carried out for Buton macaques (Macaca brunnescens Matschie) to know their habitat condition and the difference in behavioral ecology of two different places. The study areas are located in Buton Utara Game Reserve and Napabalano Nature Reserve of Southeast Sulawesi. This study revealed that Lapole forest block in Buton Utara Game Reserve is a primary riverine formation dominated by Parinarium corywbosum and Canariwn sp., while Napabalano Nature Reserve is a secondary monsoon forest dominated by teak (Tectona grandis). The monkey troops in Napabalano showed more terrestrial and aggressive habits which might be caused by more dispersed food distribution and lower tree density. Furthermore, Napabalano's troops are more vulnarable than those in Buton Utara.
ABSTRAK