ABSTRAKKomunitas Adat Terpecil (KAT) merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang perlu diberdayakan, agar dapat hidup sejahtera lahir dan batin. Penelitian tentang Pemberdayaan Suku Kaili Da'a bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah hasil pemberdayaan Suku Kaili Da'a. Aspek yang diberdayakan adalah pennukiman, pendidikan, kesehatan, kepercayaan dan agama. Lokasi penelitian di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Jumlah informan 10 orang yang dipilih secara purposive dari tokoh ad at, tokoh agama, instansi yang menangani KAT serta warga KAT. Pengumpulan data menggunakan panduan wawancara, observasi, pemotretan, telaah dokumen dan internet. Analisis data menggunakan SWOT. Keberhasilan pemberdayaan Suku Kaili oa'a dipengaruhi oleh seorang tokoh agama yang berjuang dengan gigih untuk memberdayakan Suku Kaili Da'a dengan menerapkan metode dakwah dari Walisanga yang bersikap toleran terhadap budaya local dengan memperbaiki perumahan, pendidikan, kesehatan,dan agama. Kementerian Sosial diharapkan menerapkan model pemberdayaan KAT dengan memberikan fasilitas kepada para tokoh agama yang bersedia be~uang untuk menyejahterakan KAT.
ABSTRACTRemote indigenous community is one of social problems in Indonesia that needs to be empowered in order to live a prosperous and spiritual life. Research on the Empowerment of Kaili Da'a Ethnic group aimed to know how was the result to that of ethnic group. The aspects of the empowerment namely settlement, education, health, belief and religion .Research location was in Sigi Regency, Central Celebes Province. The type of the research was qualitativedescriptive. The informants were 10 people, selected purposively from customary figures, religious leaders, activists from the institutions that handle KAT and KAT citizens. Data collection using throuh interview guides, observation, photos, document review and internet. Data analysis using SWOT. Conclusion: The success of Kaili Da'a ethnic group empowerment was enfluenced by a religious figure who struggle courageously to empower Kaili Da'a ethnic group that apply teaching technique like the once done by wafisanga (nine Indonesian Islamic pioneers) that tolerate local culture through houses, education, health, and religion betterment. It recommendedthat the Ministry of Social Affairs applies KAT empowerment by giving facility to religious figures who are wimng to strugle for the prosperity of KAT.