ABSTRAKPemanfaatan sumber daya perikanan dapat dilakukan dengan meperhatikan tingkat keberlanjutan dari sumber daya tersebut. Dalam menjaga tingkat keberlanjutan sumberdaya tersebut, masyarakat pesisir menerapkan kearifan lokal yang merupakan tradisi yang hingga saat ini masih dilakukan. KEarifan masyarakat pesisir merupakan suatu tradisi dan terimplementasi dalam tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat yang mendiami wilayah pesisir. Kearifan lokal tersebut dimilki oleh masyarakat pesisir di Maluku dalam pemanfaatan ikan terbang (Cypselurus sp). Ikan terbang (Cypselurus sp) merupakan salah satu potensi sumber daya perikanan yang belum dimanfaatkan secara optimal dipedesaan maluku. Untuk itulah penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung pada masyarakat dalam pemanfaatan ikan terbang (Cypeselurus SP) mulai dari penangkapan, pengelolahan dan pengawetan hingga pemsarannya yang bersifat tradisional sehingga berdampak bagi ketahanan pangan masyarakat lokal. Kondisi saat ini diperhadapkan dengan banyaknya bantuan pemerintah lewat program-program pemberdayaan masyarakat nelayan, namun kurangnya pendidikan, pelatihan, pendampingan dan pengawasan bagi masyarakat dalam pengembangan usaha perikanan sehingga pelaksanaan program-program pemerintah tersebut tidak bertahan lama di masyarakat. PEnelitian ini dilakukan di Maluku lebih khusus di kota Ambon dan Maluku Tenggara. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif untuk memaparkan dengan kata-kata biasa berdasarkan pemerolehan data di lapangan yang dipadukan dengan kemampuan interpretasi penulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana masyarakat pesisr memanfaatkan ikan terbang dan telur ikan terbang yang tertuang dalam: kearifan lokal dalam penangkapan, kearifan lokal dalam pengelolahan dan pengawetan, kearifan lokal dalam pemasaran serta pranata masyarakat dalam pemanfaatannya.