ABSTRAKGelombang moderisasi secara langsung atau tdak akan berpengaruh pada hilangnya nilai-nilai tradisional suatu masyarakat. Soal kecepatan penggerusan tersebut tentu saja bergantung pada kemampuan berahan masyarakat atau pelaku budaya. Ketika masyarakat masih memegang teguh nilai-nilai trdisi maka modernitas tidak perlu dikwatirkan. Sementara itu, berkebanganya teknologi mendorong ekspansi modernisasi tanpa batas dan di sisi lain tanggung jawab atau keingan menjaga nilai-nilai tradisional semakin menepis. Bukan saja karena pelakunya semakin sedikit yang paham tapi karena tidak adanya wadah untuk menjaga hal tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana modernisasi dan lokalotas saling berhdapan dalam membangun satu budaya. Obyek yang dipilih penelitian ini adalah pakaian penghulu pada masyarakat Kotogadang. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa modernitas dan lokalitas bisa saling beradaptasi dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sementara masyarakat pelaku budaya mempunyai kemampuan untuk menjaga atau menyaring nilai-nilai luar yang masuk ke dalam demi menjaga nilai-nilai yang dimiliki masyarakat.