ABSTRAKPenelitian ini mengkaji model pengelolaan Desa Wisata Penglipuran yang dinilai telah membawa implikasi positif terhadap kesejahteraan ekonomi, kelestarian budaya dan lingkungan secara berkelanjutan. Tujuan penelitian in adalah untuk memformulasikan model pengelolaan daya tarik wisata berbasis Tri Hita Karana sebagai alternatif model pengembangan pariwisata berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan etnografi sebagai salah satu varian dari pendekatan kualitatif. Pengempulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, kepustakaan, dan pemeriksaan dokumen. Temuan penelitian ini menyatakan bahwa model pengelolaan daya tarik wisata berbasis Tri Hita Karana menjadikan ketiga aspek lingkungan (spiritual, sosial dan fisik) sebagai objek ssekaliogus subjek dari pembangunan pariwisata. Dalam posisinya sebagai objek, aspek parahyangan, pawongan, dan palemahan berfungsi sebagai tarik wisata yang cukup potensial. Sebaliknya sebagai subjek, nilai-nilai Tri Hita Karana berfungsi sebagai acuan sekaligus mengontrol kebijakan pengembangan pariwisata. Model ini membawa sejumlah implikasi berupa peningkatan kesejahteraan ekonomi, kelestarian budaya dan lingkungan secara berkelanjutan.