Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Keragaman genetik dringo (acorus calamus l.) berdasarkan inter-simple sequence repeats (issr) / Dyah Subositi

Dyah Subositi; Rohmat Mujahid; Yuli Widiyastuti (Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI, 2015)

 Abstrak

ABSTRAK
Dringo (Acorus calamus L.), genetic diversity, Inter Simple Sequence Repeats (ISSR) Abstrak Dringo (Acorus calamus L.) merupakan salah satu tumbuhan obat yang digunakan sebagai obat tradisional oleh berbagai etnis di Indonesia berdasarkan hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) tahun 2012. Tujuan umum Ristoja adalah tersedianya database pengetahuan etnomedisin, ramuan obat tradisional (OT) dan tumbuhan obat (TO) di Indonesia, termasuk data keragaman genetik tumbuhan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik Dringo yang digunakan di 20 etnis terpilih di Indonesia berdasarkan penanda molekular Inter Simple Sequence Repeats (ISSR) untuk mendukung tersedianya database tumbuhan obat di Indonesia. Sebanyak 10 primer ISSR terpilih menghasilkan 82 fragmen DNA dengan polimorfisme 51,2 %. Koefisien Dice digunakan untuk menghitung indeks similaritas antar aksesi Dringo dan konstruksi dendrogram menggunakan UPGMA. Indeks similaritas aksesi Dringo sebesar 76,7 sampai 100%, hal tersebut menunjukkan bahwa keragaman genetik Dringo rendah. Adanya database keragaman genetik Dringo akan membantu dalam pemetaan dan upaya konservasi tumbuhan obat terutama secara in situ.

ABSTRAK
Dringo (Acorus calamus L.) used as medicinal plant in Indonesian ethnic groups. Those information based on Ristoja (Research Programme on Medicinal Plants) in year 2012. The objective of Ristoja was to provide a database of local ethnomedicine knowledge, herbal formula and medicinal plant in Indonesia. The aim of this study was to assess the genetic diversity of Dringo from 20 selected ethnic groups in Indonesia based on Inter Simple Sequence Repeats (ISSR). Ten selected ISSR primers generated 82 amplified fragments with 51,2% were polymorphic. Dice coefficient was used to calculate similarity index and UPGMA was used to construct a dendogram. The genetic similarity index among accessions ranged from 76,7 to 100% thus indicating that low level of genetic diversity in Dringo. Genetic diversity database can be useful for medicinal plant mapping and conservation especially for in situ conservation.

 Metadata

Jenis Koleksi : Artikel Jurnal
No. Panggil : 580 BKR 18:2 (2015)
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI, 2015
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
ISSN : 0125961x
Majalah/Jurnal : Buletin Kebun Raya (The Botanic Gardens Bulletin)
Volume : Vol. 18, No.2, Juli 2015: Hal. 125-134
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated
Tipe Carrier : volume
Akses Elektronik :
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
580 BKR 18:2 (2015) 03-18-306002714 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20470848
Cover