ABSTRACTBiomassa dari limbah lignoselulosa berpotensi sebagai sumber
produk biologi. Namun, salah satu kendala pemanfaatan hasil
hidrolisis biomassa adalah adanya senyawa inhibitor sehingga
penggunaan mikroorganisme tahan inhibitor sangat diperlukan
dalam proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh campuran inhibitor terhadap Saccharomycess cerevisiae
strain I136 yang ditumbuhkan dalam medium yang mengandung
campuran inhibitor sintetis (asam asetat, asam format, furfural,
5-hydroxymethylfurfural/5-HMF, dan asam levulinat) dalam empatkonsentrasi yang berbeda dengan sumber karbon glukosa (50 g.l-1) dan xilosa (50 g.l-1) pada suhu 30oC. Pengamatan dilakukan terhadap parameter yang terkait dengan pertumbuhan strain ini dan produk hasil fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strain I136 tahan terhadap media BSL dengan nilai μmax 0,020/h. Peningkatan konsentrasi inhibitor dalam medium memperpanjang fase lag serta menurunkan produksi biomassa sel, produksi etanol, dan laju
pertumbuhan spesifik. Strain ini mampu mendetoksifikasi senyawa
furfural dan 5-HMF dan menghasilkan etanol tertinggi dengan nilai
(Y(p/s) 0,32 g.g-1 ketika ditumbuhkan dalam media BSL. Glukosa dapat digunakan yang ditandai dengan menurunnya konsentrasi glukosa dan meningkatnya konsentrasi sel biomassa. Sebaliknya, xilosa tidak digunakan dan konsentrasinya tetap sekitar 50 g.l-1. Produksi biomassa sel tertinggi dicapai ketika strain ini ditumbuhkan dalam media YNB dengan nilai Y(x/s) 0,25 g.g-1. Strain ini menghasilkan asam asetat sebagai produk samping yang dominan dan dapat mengubah furfural menjadi senyawa yang kurang toksik, yaitu hidroksi furfural. Hasil penelitian ini memberikan informasi awal tentang mekanisme toleransi dan berguna sebagai pabrik sel untuk produk biologi dengan menggunakan materi dari bahan berlignoselulosa.