latar belakang : Esofagitis refluks merupakan kondisi yang cukup sering ditemukan pada pasien usia lanjut. kejadian kanker esofagus, dimana esofagitis merupakan faktor resiko penting masih dianggap jarang di kebanyakan negara Asia. banyak faktor risiko lain penyebab kejadian kanker esofagus masih banyak belum diketahui. studi ini ditujukan untuk mencari prevalensi esofagitis refluks pada pasien usia lanjut faktor-faktor yang berhubungan.
metode: studi ini adalah studi potong lintang pada kelompok usia lanjut yang menjalani prosedur pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas. pasien yang sudah mendapatkan terapi penghambat pompa proton jangka panjang pasien dengan kegemasan saluran cerna, pasien yang baru saja mendapatkan obat kemoterapi, pasien dengan kelainan otak dan pembuluh darah dan juga pasien yang terbukti terdapat infeksi kuman H. pylori dieksklusi analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17 (Chicago, IIlinois, USA).
hasil : dari 238 pasien usia lanjut didapatkan esophagitis refluks sebanyak 22 (9,2%) pasien, rerata usia pasien adalah 69.8± 6.8 tahun. beberpa komorbiditas yang ditemukan seperti, diabetes, hipertensi, penyakit jantung korner, penyakit ginjal kronik, dan sirosis hari. satu-satunya faktor yang berhubungan dengan kejadian esofagitis refulks adalah adanya hernia hiatus esofagus (p = 0,038), tetai, esofagitis refulks cenderung ditemukan lebih banyak pada pasien usia lanjut yang memilki riwayat konsumsi obat yang bisa ,encetuskan kondisi refulks tanpa adanya perlindungan anti asam.
simpulan: esofagitis refluks masih merupakan masalah besar pada pasien usia lanjut. terdapatnya hernia hiatus bisa memberikan pertimbangan penting untuk dilakukanya pemeriksaan penyaring endoskopi saluran cerna atas. tetapi hal ini masih menjadi perbedaan dengan mempertimbangkan beban biaya dan rendahnya kejadian kanker esofagus di sebagian besar negara Asia.