Countertrade merupakan salah satu bentuk perdagangan Internasional yang telah dikenal lama dengan istilah barter. Dengan semakin tingginya tingkat kompetisi pasaran tradisional di pasaran Internasional dan banyak negara dalam keadaan defisit dalam neraca pembayaran, maka dibutuhkan alternatif baru dalam melakukan perdagangan. Countertrade merupakan alternatif perdagangan yang telah berkembang dengan pesat sejak awal 1980-an.
Dengan adanya peningkatan pola perdagangan Internasional terutama dengan tercapainya persetujuan GATT, maka terbukanya peluang bagi Indonesia untuk melakukan akses pasar di perdaganagan Internasional, sehingga countertrade merupakan alternatif perdagangan yang sangat mendukung akses market terutama dengan negara dunia ketiga yang mengalami defisit neraca keuangan.
Hal yang menarik dari countertrade di Indonesia adalah dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam pola perdagangan terutama untuk mencari pasar baru dan promosi bagi produk dalam negeri. Dengan mengetahui strategi dan pembiayaan yang dilakukan oleh PT"X", maka dapat diperoleh data yang akurat mengenai prospek Countertrade di Indonesia secara menyeluruh.
Permasalahan yang dihadapi oleh PT"X" saat mi adalah masalah pembiayaan karena banyak bank dalam negeri kurang banyak mengetahui secara langsung prosedur dan cara kerja Countertrade. Dan juga masaláh delivery barang yang kurang lancar karena penggunaan dokumen penginiman yang merugikan pihak eksportir.
Dalam melihat strategi yang dilaksanakan perusahaan, kerangka analisis yang digunakan adalah kerangka analisis dari Pearce II & Richard B. Robinson tentang lingkungan usaha yang mempengaruhi perusahaan, Hax & Majluff yang menjelaskan teñtang strength matrix in strategic planning serta cara pembiayaan yang dilakukan perusahaan untuk meminimisasi resiko.
Dari hasil analisis terhadap keadaan strategi dan pembiayaan, hal yang umum dilaksanakan oleh PT"X"adalah menggunakan strategi proactive dalam mencari pasar Internasional sedangkan dalam jangka panjang perusahaan dapat terus melanjutkan strategi countertradenya tetapi membutuhkan dana yang cukup tinggi dalam hal pembiyaan Pembiayaan yang dilakukan perusahaan adalah menggunakan cara time value of money untuk meminimisasi resiko dan untuk mengantisipasi perubahan suku bunga.
Walaupun banyak cara pembiayaan lain yang dapat digunakan, cara pembiayaan yang dilakukan oleh PT"X" sangat sederhana, karena hanya menilai harga barang yang diperdagangkan berdasarkan future value berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku.