Untuk mengukur suatu kinerja suatu sistem fotovoltaik, rasio kinerja adalah indikator yang umum digunakan. Namun, untuk menghitung rasio kinerja terdapat berbagai metode untuk menentukan nilai suhu sel pada fotovoltaik. Pada penelitian ini, digunakan Model sandia, Model Ross Smokler, Model Schott, dan Model Faiman. Setiap model memiliki nilai koefisien terhadap parameter yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Seperti radiasi, kecepatan angin, dan suhu ambient. Dengan demikian, setiap model memiliki nilai rasio kinerja terkoreksi yang berbeda pula yang selanjutnya akan dibandingkan antara satu model dengan model lainnya untuk mendapatkan model terbaik yang mendekati kondisi nyata. Pada Model ini, didapatkan bahwa model yang terbaik adalah Model Faiman.
To measure the performance of fotovoltaik system, correted ratio performance is a common indicator to used. However, the rasio kinerja calculation is based on various methods to determine the value of fotovoltaik suhu. The model used in this research is Sandia Model, Ross and Smokler Model, Schott Model, and Faiman model. Each Model has coefficient value against parameter different from others. Such as radiation, wind speed, and ambient suhu. Thus, each model has different performance ratio values that will be compared between others. From this comparison we will get the best modelling that closest to the real conditions. In this model, it is found that the best model is Faiman Model.