ABSTRACT Waktu memiliki keberagaman kondisi dalam melingkupi kehidupan
manusia. Waktu merupakan kondisi yang menerus dan memutar, dan juga paradoksikal. Paradoksikal menjelaskan waktu sebagai kondisi yang berpotongan dan tidak terprediksi disebabkan oleh keberagaman intuisi dan antisipasi manusia dalam menyusun perjalanan. Paradoksikal waktu mendefinisikan kegiatan manusia pada keseharian sebagai present yang merupakan akibat dari pengalaman past dan antisipasi future. Dalam arsitektur, belum banyak tersedia representasi yang mengakomodasi sifat paradoksikal waktu. Medium arsitektur kadang menghadirkan waktu sebagai keadaan yang statik, sedangkan waktu adalah keadaan dinamis yang multidimensi dan multiperspektif. Paradoksikal waktu membutuhkan representasi yang tidak konvensional untuk menjelaskan karakternya. Sehingga, paradoksikal waktu beralih pada media yang memiliki kualitas praktik keseharian berupa perjalanan spasial dan temporal yang bersifat subyektif. Film adalah media representasi waktu yang memberikan visualisasi arsitektur berupa perjalanan temporal. Film memiliki kemampuan untuk menampilkan subyektivitas present sebagai kemungkinan yang terikat pada past dan future melalui narasi. Hal tersebut merupakan potensi film sebagai visualisasi arsitektur yang mampu menjelaskan present sebagai kondisi yang beragam. Komponen abstraksi dan visualisasi film mampu menjelaskan paradoks melalui media sinematik, yaitu media yang bercerita akan perjalanan ruang melalui waktu. Melalui penelusuran komponen film tersebut, didapatkan pengertian paradoksikal waktu dalam kehidupan sebagai keseharian yang mengikat kemungkinan kondisi past-future.
ABSTRACTTime encompasses human in their lives through its various conditions. Time is linear and cyclical, and it is also paradoxical. Paradoxs describe time as an intersecting and unpredictable conditions caused by the diversity of human intuitions and anticipations in composing journey. Paradoxical in time defines human activities in everyday life as present that is caused by past experiences and future anticipations. In architecture, there have not been many representations that accomodate the paradoxical nature of time. Architectural mediums tend to present time as a static state, while time dynamically is multidimensional and multiperspective. Paradoxs needs unconventional representation to unfold its character. It is then shifting to media with everyday practices quality, which is a journey of subjectivity. Film is the time representation media that delivers architecture visualisation through temporal experience. Its abstraction and visualisation components are able to explain paradoxs of time through cinematic media, the media that tells the story of space through time. Film has the ability to project subjectivity in present as possibilities that binds past and future through narration. It is film potential of explaining present as a diverse condition. By searching the components of film, we can understand the paradoxical sense of time as everyday life that binds the possibilities of past future conditions.