ABSTRACTPenelitian ini membahas pengaruh modal sosial terhadap keberlanjutan usaha, di Desa Tutul. Konteks pengusaha yang akan diteliti adalah pengusaha kecil dalam sektor kerajinan tangan, khususnya yang memproduksi komoditas utama, yakni tasbeh, kalung, dan gelang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian deskriptif, dengan responden yang berjumlah 91 orang. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa karakteristik modal sosial pengusaha kerajinan sangat tinggi dalam penguasaannya, khususnya pada dimensi linking-sanksi sosial, atau sanksi yang terbentuk antara hubungan pengusaha dengan pemerintah dan pemodal. Keberlanjutan usaha yang dimiliki oleh pengusaha kerajinan juga tergolong tinggi, khususnya pada dimensi keberlanjutan produksi dan bahan baku. Sedangkan hasil korelasi menggunakan rumus Somers rsquo;d menunjukkan jika modal sosial memiliki pengaruh yang rendah 0,063 terhadap keberlanjutan usaha kerajinan di Desa Tutul.
ABSTRACTThis study discussed the influence of social capital on business sustainability in Tutul Village. The context of entrepreneurs to be studied was the small enterprises in the handicraft sector, especially those who were producing the main commodities, namely tasbeh, necklaces, and bracelets. This study used quantitative approach and descriptive research type, using 91 respondents. The results showed that the characteristics of social capital of handicraft entrepreneurs were very high in their mastery, especially in the linking dimension of sanction, or sanction formed between the relationship of entrepreneurs with GO and NGO. The sustainability of businesses owned by handicraft entrepreneurs was also high, especially in the dimensions of sustainability of production and raw materials. While the results of the correlation using the formula Somers 39 d indicated if social capital had a weak or low effect 0,063 on the sustainability of handicraft business in Tutul Village.