ABSTRAKPenelitian ini berfokus pada teknik dan metode penerjemahan pada puisi Unter dem grossen Waringienbaum, An den Tjikorai dan Pelaiang. Pemilihan ketiga puisi ini didasari oleh kesamaan tema yaitu alam Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori puisi oleh Herman J. Waluyo dan teori penerjemahan oleh Christiane Nord, Rochayah Machali dan Benny Hoed. Penelitian ini merupakan penelitian qualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-kontrastiv. Data-data pada penelitian ini diperoleh dari kumpulan antologi puisi Jerman pada abad ke-20. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, bahwa penerjemah menggunakan teknik penerjemahan transposisi, deskriptif, modulasi dan padanan budaya dan metode penerjemahan komunikatif untuk menerjemahkan puisi Unter dem grossen Waringienbaum. Untuk menerjemahkan puisi An den Tjikorai, penerjemah menggunakan teknik penerjemahan transposisi dan deskriptif dan metode penerjemahan komunikatif dan untuk menerjemahkan puisi Pelaiang, penerjemah menggunakan teknik penerjemahan transposisi dan deskrtiptif dan metode penerjemahan setia.
ABSTRACTThe theme of this study is the translation techniques and mehods of Unter dem grossen Waringienbaum, An den Tjikorai and Pelaiang Poetries. The selection of these poetries are based on the same theme which is indonesian Nature. The theories used in this study are Theory of Poetries by Herman J. Waluyo and Theory of Translation by Christiane Nord, Rochayah Machali and Benny Hoed. This study is a qualitative research. Descriptive contrastive method is the method that was used in this study. The data of this research comes from German Poetries Antology in 20th century. The result of this study showed that the translator used Transposition, Description, Modulation, and cultural Equvalence techniques and communicative translation method to traslate Unter dem grossen Waringienbaum poetry. To translate An den Tjikorai poetry, the translator used Transposition and Description techniques and communicative translation method and to translate Pelaiang poetry, the translator used Transposition and Description technique and faithful translation method.