ABSTRACTDismenorea adalah nyeri saat menstruasi yang dapat berupa kram pada perut bagian bawah tengah, nyeri pelvis, kembung, dan mual. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor dan faktor dominan yang berhubungan dengan dismenorea pada remaja. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional kepada 177 siswi di SMAN 5 Bekasi dengan pengukuran antropometri untuk data berat badan dan tinggi badan, dan pengisian kuesioner untuk data usia menarke, aktivitas fisik, kebiasaan sarapan, riwayat dismenorea di keluarga, lama menstruasi, dan stres. Data dianalisis dengan uji Chi-square, uji beda dua mean, uji korelasi, dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan 85.9 responden mengalami dismenorea. Terdapat hubungan yang bermakna antara dismenorea dengan kebiasaan sarapan p = 0.044, OR = 1.3 dan riwayat dismenorea di keluarga p = < 0.001, OR = 6.8. Riwayat dismenorea di keluarga merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan dismenorea karena memiliki OR terbesar. Namun, faktor tersebut tidak dapat diintervensi, sehingga dipilih kebiasaan sarapan sebagai faktor yang dapat diintervensi.
ABSTRACTDysmenorrhea is defined as menstrual pain that can be felt like cramps in lower middle abdomen, pelvic pain, bloated, and nausea. The aim of this study was to determine factors and dominant factor associated to dysmenorrhea in adolescents. A cross sectional study was conducted among 177 female students in SMAN 5 Bekasi by anthropometry measurement for weight and height data, and self administered questionnaire for age of menarche, physical activity, breakfast habits, family history of dysmenorrhea, menstrual duration, and stress data. Data were analyzed using Chi square, two mean difference, correlation, and multiple logistic regression analysis. The result showed that 85.9 of respondents had dysmenorrhea. Significant associations were found between dysmenorrhea and breakfast habits p 0.044, OR 1.3 , and family history of dysmenorrhea p 0.001, OR 6.8. Family history of dysmenorrhea is the dominant factor because it has highest score for OR. Nonetheless, family history of dysmenorrhea can not be intervened nor changed, so breakfast habits are chosen factor to be intervened.