Penelitian ini membahas mengenai pencitraan gaya hidup kelas menengah melalui representasi ruang yang diproduksi sesuai dengan konteks spasial dan sosial yang ada. Representasi ruang ditinjau merujuk pada konsep produksi ruang oleh Henri Lefebvre yaitu dengan cara merasakan, memahami, dan mengalami ruang yang ada perceived-conceived-lived. Sementara konteks sosial yang dititikberatkan untuk mengangkat fenomena gaya hidup adalah kelas sosial. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan melakukan observasi lapangan pada beberapa mal kelas menengah di daerah Jakarta Selatan dan ditulis secara deskriptif.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ruang direpresentasikan conceived dengan menyesuaikan target kelas pengunjung mal. Namun adanya adaptasi atau penyesuaian terhadap suatu konteks dalam jangka waktu tertentu dapat membuat representasi suatu ruang lived menjadi berbeda, sehingga citra gaya hidup yang sudah melekat pada suatu konteks dapat pula berubah. Dengan kata lain, ruang dapat mencitrakan gaya hidup selama representasi terhadap ruang dilihat dalam jangka waktu dan konteks tertentu.
This thesis discusses about image of middle class lifestyle through the representation of space that produced corresponding to the existing of spatial and social context at the moment. Space representation here referred from Henri Lefebvres Production of Space which consist of the activities of perceived, conceived, and lived. The social context that will be discussed is about the social class in society. This research will be done by doing field observation in middle class mall in South Jakarta Area and analyzing the case studies by qualitative method.The results show that representation of space will suit itself to the targeted visitors of the mall. On the long period, adaptation and dressage in a context spatially and socially will define the space of representation we lived in. In other words, space could be seen as an image of a life style as long as the space representation seen in the period of tim.