ABSTRAKPemerintah Daerah terhadap Pemerintah Pusat dalam aspek pembiyaan menjadikan Pemerintah Daerah harus berusaha lebih giat dalam mengutilisasi sumber daya yang dimiliki daerahnya. Adanya fenomena shifting to leisure diharapkan dapat menjadi potensi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui sektor pajak hotel dan restoran. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui faktor yang memengaruhi penerimaan pajak hotel dan restoran untuk dapat diefisiensikan proses intervensinya. Dengan menggunakan metode fixed effect model dan menjadikan 10 destinasi wisata utama di Indonesia sebagai sampel dapat diketahui bahwa penerimaan pajak hotel dipengaruhi oleh jumlah wisatawan, jumlah biro perjalanan wisata, dan PDRB. Sementara itu, penerimaan pajak restoran dipengaruhi oleh konsumsi restoran, pendapatan restoran, jumlah wisatawan, jumlah biro perjalanan wisata dan PDRB.
ABSTRACTOne of the objectives that havent been achieved of fiscal decentralization to reduce the dependence of regional governments on the central government in the aspect of financing make local government should try more active in utilizing the resources they owned. The existence of shifting to leisure phenomenon is expected to be a potential in increasing the revenue through hotel and restaurant taxes. The first step that can be done is to know the factors that affecting the tax revenue of hotels and restaurants to be able to streamline the process of intervention. By using fixed effect model method and making 10 major tourist destinations in Indonesia as sample can be seen that the hotel tax revenue is influenced by the number of tourists, the number of travel agency, and PDRB. Meanwhile, restaurant tax revenues are affected by restaurant consumption, restaurant revenues, number of tourists, number of travel agents and GRDP.Keywords Fiscal Decentralization Shifting to leisure Hotel Tax Restaurant Tax Fixed Effect Model.