Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang ketika melakukan suatu bentuk kontrol terhadap fungsi dirinya dan kejadian dalam lingkungan, yang digambarkan sebagai penentu bagaimana seseorang tersebut merasa, berfikir, memotivasi diri dan berperilaku. Keperawatan transkultural adalah area ilmu dan budaya yang pada proses belajar dan praktek keperawatannya berfokus pada perbedaan dan kesamaan budaya serta menghargai keyakinan, nilai, dan pola hidup dalam memberikan asuhan keperawatan yang bermakna dan bermanfaat.
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi efikasi diri tentang keperawatan transkultural pada perawat di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan metode total sampling, jumlah sampel penelitian 190 perawat rawat inap rumah sakit di Palangka Raya. Kuesioner yang digunakan adalah Transcultural Self-Efficacy Tool TSET telah di uji Validitas dengan nilai Alpha Cronbach 0,760. Perawat rata-rata didominasi usia 32 tahun, jenis kelamin perempuan, agama Kristen Protestan, suku Dayak, tingkat Pendidikan DIII Keperawatan, jenjang karir PK 2 dan lama kerja 10 tahun.
Hasil penelitian menunjukan efikasi diri yang tinggi sebesar 79,5 , efikasi diri sedang sebesar 20,5, dan tidak ada efikasi diri yang rendah. Efikasi diri yang tinggi merupakan tantangan bagi rumah sakit agar terus meningkatkan dan mempertahankannya sebagai modal pada mutu pelayanan keperawatan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan dengan metode kualitatif dengan mengekplorasi efikasi diri tentang keperawatan transkultural pada perawat pada suku tertentu dengan mengaitkan pada pemberian asuhan keperawatan.
Self efficacy is a person 39 s belief when performing a form of control over his or her function and events in the environment, which is described as determining how a person feels, thinks, motivates himself or behaves. Transcultural nursing is an area of science and culture that in its learning and nursing practice focuses on cultural differences and similarities and values the beliefs, values, and lifestyle in providing meaningful and useful nursing care. The objective of the study was to identify self efficacy on transcultural nursing in hospital nurses. The research design was cross sectional with total sampling method, the number of research samples of 190 hospital nurses in Palangka Raya. The questionnaire used is the Transcultural Self Efficacy Tool TSET that has been tested with the value of Validity Alpha Cronbach 0.760. The average nurse is predominantly 32 years old, female type, Christian religion, Dayak ethnicity, Nursing DIII Education level, PK 2 career path and average 10 years of service. The results showed high self efficacy by 79.5 , moderate self efficacy of 20., and no low self efficacy. High self efficacy is a challenge for hospitals to continue to improve and maintain it as a capital on the quality of nursing services. Further research is expected to be conducted by qualitative methods by exploring the self efficacy of transcultural nursing on the nurses in certain tribes by linking to the provision of nursing care.