Penelitian ini dilakukan untuk mengamati faktor determinan pengungkapan laporan keberlanjutan ditinjau dari teori dasar tanggung jawab sosial perusahaan dan juga mengamati dampak pelaporan keberlanjutan terhadap nilai perusahaan di Indonesia. Terdapat empat teori dasar tanggung jawab sosial yang digunakan, teori legitimasi, teori keagenan, teori berbasis sumber daya, dan teori sinyal.
Dalam penelitian ini, pengungkapan laporan keberlanjutan dibagi menjadi tiga jenis, pengungkapan laporan keberlanjutan yang terintegrasi dengan laporan tahunan, laporan keberlanjutan yang bersifat stand alone report berbasis GRI, dan laporan keberlanjutan stand alone report berbasis GRI dengan penjaminan eksternal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teori legitimasi dan teori sinyal adalah dua teori yang memicu perusahaan di Indonesia untuk melakukan pengungkapan laporan keberlanjutan, yang diturunkan dari variabel ukuran entitas dan tingkat likuiditas.
Penelitian ini menggunakan sampel dari 251 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2014-2016 dengan mengecualikan perusahaan yang bergerak di sektor keuangan.
This research is conducted to observe the determinant factor of sustainability report disclosure derived from the fundamental theory of corporate social responsibility. There are four fundamental theories of social responsibility used, legitimacy theory, agency theory, resource based view, and signaling theory. In this research, the disclosure of sustainability report is divided into three types, sustainability report disclosure that is integrated with annual report, GRI based stand alone sustainability report, and GRI based stand alone sustainability report with external assurance. The results of this study indicate that theories of legitimacy and signal theory are two theories that trigger companies in Indonesia to conduct disclosure of sustainability reports, derived from entity size variables and liquidity levels. This study uses a sample of 251 companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the year 2014 2016 by excluding companies engaged in the financial sector.