Kelompok Wanita Pekerja Seksual WPS merupakan kelompok paling rentan terkena HIV disebabkan perilaku seksual mereka yang berisiko tinggi. Cakupan program pencegahan HIV melalui hubungan seksual memang menunjukan peningkatan, untuk melihat dampak upaya intervensi tersebut, maka diperlukan evidence based, dapat dilihat dari perilaku tes HIV pada WPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan keterpaparan program pencegahan HIV dengan perilaku tes HIV pada kelompok WPSL di 16 Kabupaten/Kota di Indonesia tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan menggunakan data STBP Tahun 2015 kelompok WPSL. Sampel penelitian ini adalah keseluruhan data STBP WPSL 2015 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian n = 1918.
Hasil penelitian menunjukan keterpaparan program pencegahan HIV terbukti secara statistik memiliki hubungan dengan perilaku tes HIV p value = 0,000 pada kelompok WPSL di 16 Kabupaten/Kota di Indonesia pada tahun 2015. WPSL yang terpapar program pencegahan HIV dengan kategori baik memiliki kecenderungan 2,46 kali AOR=2,46, 95 CI:1,70 ndash;3,56 untuk melakukan tes HIV dibandingkan dengan WPSL yang terpapar program pencegahan HIV dengan kategori kurang setelah dikontrol dengan variabel konfonding status pernikahan, pengetahuan tentang HIV, lama bekerja, dan variabel interaksi akses tes HIV gratis. Untuk itu, perlu dilakukan peningkatan cakupan program pencegahan HIV pada kelompok WPS agar terjadi peningkatan cakupan tes HIV dengan memperbanyak pelayanan tes HIV berupa mobile KTS.
Female sex workers FSWs are the most vulnerable groups affected by HIV due to their high risk sexual behavior. The coverage of HIV prevention programs through sexual transmission indeed shows improvement, but to see the impact of intervention efforts, evidence based is needed, and it can be seen from the behavior of HIV testing among FSWs. This study aimed to identify the association of HIV prevention program exposure with HIV testing behavior among FSWs in 16 Districts Cities in Indonesia 2015. This study used a cross sectional survey, using data of The 2015 IBBS. The sample of this study is the overall data of the 2015 FSWs IBBS that meet the inclusion and exclusion criteria of the study n 1918 . The result showed that HIV prevention program exposure has been shown to be statistically related to the HIV testing behavior p value 0,000 among FSWs in 16 Districts Cities in Indonesia by 2015. FSWs with good exposed of HIV prevention programs has a tendency of 2.46 AOR 2.46, 95 CI 1.70 3.56 for HIV testing compared with WPSL who were less exposed to HIV prevention programs after being controlled with confounding variables such as marital status, knowledge of HIV, duration of work, and access to HIV test variable. Therefore, it is necessary to increase the coverage of HIV prevention programs for FSWs in order to increase the scope of HIV testing by increasing the HIV testing service in the form of mobile VCT.