Perkembangan ekonomi dan industri melaju tanpa adanya rencana yang berkelanjutan, hingga pola konsumsi dan produksi manusia saat ini membahayakan lingkungan dan sumber daya alam. Menjawab pada permasalahan ini, berbagai bentuk pendekatan lahir dan salah satu diantaranya adalah life cycle approach yakni. Penggunaan life cycle approach sangat populer di negara-negara anggota Uni Eropa, sehinga perkembangan konsep, instrumen dan program dari life cycle approach sangat pesat. Penerapan pendekatan ini menunjukkan hasil yang nyata dalam pengurang emisi dan penggunaan sumber daya alam. Untuk mengatasi permasalahan lingkungan, pendekatan command-and-control tidak lagi cukup hingga digunakan penaatan sukarela.
Berkaitan dengan penerapan life cycle approach, program penaatan sukarela di Uni Eropa menggunakan Life Cycle Assessment yang merupakan instrumen atau metode dengan kerangka holistik yang berfungsi untuk mendeteksi potensi-potensi dampak lingkungan atas emisi yang dikeluarkan suatu produk sepanjang tahapan pada siklus hidupnya. Penggunaan Life Cycle Assessment dikenal dalam pembentukan kriteria produk untuk suatu skema ekolabel.
Di Indonesia, kriteria produk dari program ekolabel belum menggunakan Life Cycle Assessment tetapi Life Cycle Assessment itu sendiri sudah digunakan oleh berbagai perusahaan di Indonesia. Penggunaan Life Cycle Assessment sangat dimungkinkan di Indonesia apabila program ekolabel berkualitas dan iklim pasar di Indonesia sangat mendukung produk dengan logo ekolabel.
The economic and industrial development grows without any sustainable plan, in which the current patterns of consumption and production have a devastating impact on the environment and natural sources. To address this matter, various forms of approaches was made and one of them is the life cycle approach. The use of life cycle approach is very popular in the European Union, where the concepts, tools, programmes of the life cycle approach are rapidly developing. To address environmental problems, voluntary compliance was made. In relation to the adoption of life cycle approach, a voluntary compliance program in the EU uses the Life Cycle Assessment which is a holistic method used to identify potential environmental impacts of a product through the emissions it produces throughout its life cycle. Use of Life Cycle Assessment in a ecolabel program is seen when forming the criteria of a product. In Indonesia, the forming of the criteria is not yet based on Life Cycle Assessments but instead many Life Cycle Assessments were conducted by various companies in Indonesia. The use of Life Cycle Assessment is possible in Indonesia if the ecolabel programme has quality and economic climate in Indonesia strongly supports ecolabelled products.