ABSTRACTSimbol merupakan sebuah tanda yang merepresentasikan ide, sehingga makna yang ada di dalamnya dapat digunakan untuk memahami kebudayaan. Arsitektur vernakular dibentuk oleh lokalitas, sehingga simbol menjadi aspek yang esensial di dalamnya. Gambaran mengenai fungsi simbol dan struktur pada elemen yang ada di arsitektur vernakular sering kali saling bersinggungan. Skripsi ini dibahas untuk mengetahui apakah sebuah elemen pada rumah tradisional selain berfungsi sebagai simbol dapat juga sebagai struktur dan apakah fungsi sebagai simbol dan struktur dalam suatu elemen dapat dipisahkan. Melalui studi kasus pada bangunan Uma Lengge yang ada di Desa Sambori, ditemukan bahwa fungsi pada elemen yang ada dalam rumah tradisional dapat dikategorikan melalui denotasi dan konotasi dari makna yang terkandung dalam tiap elemen bangunan.
ABSTRACTSymbol is a mark sign that can represent an idea, the meaning inside it can be used to understand culture. Vernacular architecture formed by locality, which make symbol become an essential aspect in it. Description about symbolic and structural function that exist in the vernacular architecture element is often disguised. This paper objective is to understand whether an element is symbolic or structural and to and to know whether the function of an element can be separated. Through case studies on Uma Lengge Desa Sambori, can be found that traditional house element can be categorized by its function, through denotation and conotation of meaning inside the building elements.