ABSTRAKKarakteristik dari sebuah Inovasi merupakan salah satu faktor suatu Inovasi dapat dengan mudah diterima dan diadopsi oleh seorang individu atau kelompok masyarakat. Namun apa yang terjadi ketika karakteristik dari sebuah inovasi tersebut berlawanan dengan karakteristik dan kondisi dari masyarakat namun nyatanya dapat berhasil diadopsi oleh masyarakat seperti yang terjadi pada inovasi program penuntasan buta aksara di Kabupaten Jember. Tesis ini menganalisis tentang peran saluran komunikasi dalam inovasi program pemerintah yakni program penuntasan buta aksara Gropyokan di Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan program Gropyokan tersebut tidak lain adalah karena peran dari masing-masing saluran komunikasi baik media massa, antarpribadi dan media baru. Namun dalam penelitian ini saluran komunikasi antarpribadi yakni tokoh agama dinilai berperan vital dalam keberhasilan program penuntasan buta aksara. Keberhasilan proses adopsi inovasi tidak berhenti pada tahap pengetahuan melainkan keputusan, oleh karena itu persuasi merupakan elemen yang penting dalam proses adopsi inovasi. Dalam konteks inovasi pemerintah di Kabupaten Jember, hanyalah saluran antarpribadi yakni tokoh agama yang mampu mempersuasi masyarakat buta aksara di Kabupaten Jember untuk mengadopsi program keaksaraan. Penelitian ini juga menambahkan bahwa saluran komunikasi tidak semata mata hanya dapat didefiniskan sebagai medium penyampaian pesan, namun dibalik saluran komunikasi terdapat nilai, norma, dan budaya yang berlaku di masyarakat.
ABSTRACT The characteristics of an innovation are one of the key factors of an Innovation can be easily accepted and adopted by an individual or community group. However, what happens when the characteristics of an innovation are contrary to the characteristics and the conditions of the society and in fact it still can be adopted. Furthermore, the innovation can be claimed to be successful as happened in the innovation of the illiteracy accomplishment program in Jember regency. This thesis analyzes the role of communication channels on the innovation of the government illiteracy program in Jember regency. The research method used in this research is qualitative method with descriptive design. The results show that the success of the Gropyokan program is because none other but the role of communication channels including mass media, interpersonal and new media. In addition, the adoption of an innovation does not stop at the stage of knowledge, but rather decisions, therefore persuasion is an important element in the process of adoption of innovation. In the context of government innovation in Jember Regency, only interpersonal communication channel which is religious figures that capable of persuading illiterate people to adopt the illiteracy accomplishment program. This Research also found that communication channels cannot only be defined as a medium to deliver a message, but beyond that communication channels include a value, norm and culture applied and believed in the society.