ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Pelayanan Jarak Jauh PPJJ Tahun 2017 sebagai program home care bagi penyandang disabilitas intelektual di Kabupaten Bandung Barat serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian evaluasi formatif yang membandingkan temuan dengan Pedoman PPJJ sebagai prosedur dan kebijakan pengelola program dan Pedoman Home Care Tuna Grahita Kementerian Sosial sebagai best practice standard . Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum 10 tahapan PPJJ Tahun 2017 dilaksanakan dengan berpedoman pada kebijakan pengelola program. Di sisi lain, terdapat tahapan yang tidak sesuai dengan pedoman home care, serta tahapan yang tidak didasari prosedur apapun. Pelaksanaan PPJJ Tahun 2017 didukung oleh beberapa faktor, antara lain pengalaman pendamping dalam kegiatan sosial, kepedulian pendamping terhadap anak berkebutuhan khusus, adanya Rehabilitasi Berbasis Masyarakat RBM , solidaritas pendamping, dan dukungan dari berbagai pihak. Adapun faktor penghambat program mencakup kesulitan pendamping dalam menyusun laporan bantuan stimulan, sikap orang tua penerima pelayanan yang tidak proaktif terhadap program, kondisi psikologis penerima pelayanan yang labil, materi pelatihan pendamping yang kurang lengkap, jarak antar kecamatan yang jauh, dan kecemburuan sosial dari aparat, kader, dan masyarakat di salah satu kecamatan.
ABSTRACTThis study aims at evaluating the implementation of The Distance Service Program DSP in 2017 as a home care program for persons with intellectual disabilities in West Bandung regency and also identifying the supporting and inhibiting factors. This study used a qualitative approach with the type of formative evaluation research that compares the findings with the DSP Guidelines and Home Care for Intellectual Disability Guidelines by Ministry of Social Affairs of Indonesia. The results showed that generally 10 stages of DSP in 2017 were implemented by referring to program management policy. Some stages are inconsistent with home care guidelines and that are not based on any procedure. The implementation of DSP in 2017 is supported by several factors, such as community worker rsquo s experience in social activities, their caring concerns to children with special needs, the existence of Community Based Rehabilitation CBR institution, solidarity of community workers, and support from various parties. The inhibiting factors of the program include the community worker 39 s difficulties in preparing stimulant assistance reports, parental attitudes of non proactive service to the program, psychological condition of beneficiaries, incomplete training materials, distances between remote sub districts, and social jealousy from the apparatus, cadres, and communities in one of the districts.