Latar belakang: Insiden keselamatan pasien didefinisikan sebagai bentuk kejadian yang berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah ketika sistem pemberian asuhan yang aman tidak dikelola dengan baik oleh suatu rumah sakit. Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang penting dalam sebuah rumah sakit, maka diperlukan standar keselamatan pasien yang digunakan sebagai acuan bagi rumah sakit di Indonesia. Patient Safety Curriculum Guide merupakan suatu standar pedoman baru yang di buat oleh World Health Organization. Hal ini meberikan adanya suatu kurikulum yang baru terkait dengan penerapa kaidajh keselamatan pasien.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penerapan WHO PSCG pada Rumah Sakit Bali Royal dan menilai kaitan penerapan tersebut pada kejadian salah identifikasi dan perubahan kompetensi perawat yang dinilai melalui metode OSCE.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan one group pre-test and post-test design. Akan dinilai berupa efek pemberian pedoman WHO PSGC melalui suatu work shop dan hands on pada perawat di RS Bali Royal. Evaluasi akan dilakukan terhadap perubahan kompetensi perawat melalui metode OSCE dengan kasus pemasanan infus yang berorientasi pada kaidah patient safety yang dinilai sebelum dan sesudah intervensi oleh penguji idependen. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap penurunan kejadian salah identifikasi di RS Bali Royal. Analisis statistik menggunakan uji normalitas, dan paired sample t-test untuk membandingkan adanya perubahan nilai OSCE dan kejadian salah identifikasi saat sebelum dan sesudah intervensi.
Hasil: Karakteristik subjek penelitian menunjukkan rerata usia adalah 28 tahun, perempuan lebih banyak dari pada laki-laki 72,3, perawat dari unit kerja rawatviiiUniversitas Indonesiainap merupakan unit kerja yang terbanyak 34, pendidikan sampel lebih banya pada tingkatan sarjana keprawatan 57,4, pelatihan keselamatn pasien paling banyak pernah diikuti sebanyak satu kali 59,6, rerata lama kerja sampel adalah dua tahun. Penelitian ini menemukan bahwa pemberian intervensi berbasis WHO PSCG mampu meningkatkan kompetensi perawat dalam melakukan identifikasi skor OSCE pre: 57,29 13,81; skor OSCE post: 84,58 7,37; p = 0,000 serta mampu menurunkan kejadian salah identifikasi yang diukur dalam periode satu bulan sebelum dan sesudah intervensi insiden pre: 12,50 2,38; insiden post: 7,25 0,95; p=0,006.
Simpulan: Penerapan intervensi berbasis WHO PSCG mampu meningkatkan kompetensi perawat dalam melakuka identifikasi yang dinilai melalui metode OSCE dan mampu menurunkan kejadian salah identifikasi di RS Bali Royal.Kata kunci: WHO PSCG, salah identifikasi, kompetensi perawat.
Introduction: Patient safety incidents are defined as a form of occurrence that has the potential to result in preventable injuries when a safe care delivery system is not properly managed by a hospital. Since patient safety issues are an important issue in a hospital, a patient safety standard is used as a reference for hospitals in Indonesia. The Patient Safety Curriculum Guide is a new guideline standard developed by the World Health Organization. This gives the existence of a new curriculum related to the application of patient safety. Aim: This study aims to apply the WHO PSCG at Bali Royal Hospital and assess the association of the application to the incidence of misidentification and alteration of nursing competence assessed through OSCE method. Method: This research uses one group pre test and post test design. Will be assessed in the form of WHO PSGC guideline effects through a work shop and hands on nurses at Bali Royal Hospital. Evaluation will be conducted to the nurse competence change through OSCE method with infusion intensive case oriented to patient safety norm which is evaluated before and after intervention by independent testers. Then evaluated the decrease of misidentification at Bali Royal Hospital. Statistical analysis using the normality test, and paired sample t test to compare the changes in OSCE values and the incidence of misidentification before and after intervention. Result: Characteristics of the study subjects showed that mean age was 28 years, women more than men 72.3, nurses from inpatient unit were the largest work unit 34, sample education was higher at the level of bachelor degree of nursing 57.4, the most patient safety training was followed once 59.6, the averagexUniversitas Indonesialength of sample work was two years. This study found that the provision of WHO based interventions PSCG was able to increase the competence of nurses in identifying pre OSCE score 57.29 13.81 post OSCE score 84.58 7.37, p 0,000 and able to decrease incidence identification measured in the period of one month before and after the intervention pre incident 12.50 2.38 post incident 7.25 0.95 p 0.006. Conclusion: Implementation of WHO based interventions PSCG able to increase nurse 39 s competence in performing identification assessed through OSCE method and able to decrease the incidence of misidentification at Bali Royal Hospital. Keywords WHO PSCG, misidentification, nurse competence.