ABSTRAKVolvariella volvacea (Bull.) Singer 1951 merupakan salah satu jamur yang
tumbuh pada limbah pertanian mengandung lignoselulosa. Penelitian bertujuan
mengetahui karakteristik biokimia media tanam dalam memproduksi jamur
merang. Sampel dianalisis kandungan lignoselulosa, karbon dan nitrogen (rasio
C/N), gula pereduksi, pH dan total populasi mikroorganisme. Hasil penelitian
menunjukkan penurunan kadar lignoselulosa, suhu, rasio C/N and total
mikroorganisme, namun terjadi kenaikan pH dan gula pereduksi. Penurunan kadar
lignin 12,94% pada media daun pisang, 10,35% pada media jerami padi dan
9,50% pada media kapas. Kadar holoselulosa mengalami penurunan 19,96%
menggunakan jerami padi; 11,85% menggunakan kapas; dan 4,73% menggunakan
daun pisang. Jamur merang pada media kapas menghasilkan produksi tertinggi
dalam total berat basah, diameter dan jumlah tubuh buah. Efisiensi biologi
tertinggi diperoleh dari diproduksi menggunakan kapas, 17,79%; daun pisang
8,56%; dan jerami padi 7,93%. Analisis statistik menunjukkan tidak adanya
perbedaan signifikan dari budidaya menggunakan kapas, jerami padi, dan daun
pisang (p<0,05). Kadar gula pereduksi mengalami kenaikan 38,66%
menggunakan kapas; 36,57% menggunakan daun pisang; dan 20,17%
menggunakan jerami padi. Budidaya jamur merang mengakibatkan pH media
tanam menjadi basa dengan akhir pH 8,97 pada jerami padi; pH 8,55 pada kapas;
dan 7,95 pada daun pisang.
ABSTRACTVolvariella volvacea (Bull.) Singer 1951 is one of the most cultivated mushroom
grew on lignocellulosic media. The purpose of study was analyze biochemical
characteristic growth on media for production of paddy straw mushroom. The
samples were analyzed on lignocellulosic, carbon and nitrogen (C/N ratio),
reducing sugar content, pH and total population on microorganism. The results
revealed decrease on lignocellulosic content, temperature, C/N ratio and total
microorganism, however increased in pH and reduced sugar content. Lignin
content decreased 12.94% using banana leaves; 10.35% using paddy straws; and
9.50% using cotton wastes. Holocellulose content decreased 19.96% on paddy
straws; 11.85% on cotton wastes; and 4.73% on banana leaves. Cotton waste has
the highest production based on the fresh weight, diameter and number of fruiting
bodies. The highest biological efficiency, 17.69% produced from cultivation on
cotton waste; 8,56% on banana leaves; and 7.93% on paddy straws. Reducing
sugar content increased 20.71% on paddy straws; 36.57% on banana leaves; and
38.66% on cotton wastes. Statistical analysis shows no signifficant different from
cultivation on cotton wastes, paddy straws and banana leaves (p<0,05).
Cultivation of paddy straw mushroom caused pH into alkali with final pH 8.97 on
paddy straw; 8.55 on cotton wastes; and 7.95 on banana leaves.