ABSTRAKJepang merupakan salah satu negara di Asia dengan tingkat aksesibilitas difabel sangat baik. Beragam fasilitas barrier-free tersedia di sebagian besar ruang publik. Data menunjukkan bahwa perkembangan ketersediaan fasilitas barrier-free meningkat pesat pada tahun 2000 hingga 2010, dan beragam upaya perkembangan masih berlangsung hingga sekarang. Analisis menggunakan teori sistem politik David Easton, yang menyatakan bahwa kebijakan suatu pemerintah dipengaruhi oleh faktor-faktor di lingkungan, baik lingkungan domestik maupun global. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apa saja dan bagaimana faktor lingkungan mempengaruhi pemerintah Jepang untuk mengambil kebijakan pengembangan fasilitas barrier-free. Lebih dalam lagi, penelitian ini juga akan mengidentifikasi peran dan interaksi pemeritah, LSM, dan pengusaha dalam proses pengembangan fasilitas barrier-free di Jepang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menganalisis data yang diperoleh melalui studi literatur. Hasil penelitian menemukan tiga faktor utama di lingkungan domestik, yaitu adanya gerakan yang menuntut kesetaraan hak difabel; tingginya populasi lansia; dan kebutuhan diplomasi publik Jepang. Sementara di lingkungan global, masuknya isu kesetaraan hak difabel ke dalam agenda global dan terpilihnya Tokyo sebagai tuan rumah Tokyo Games 2020 juga mendorong Jepang untuk semakin mengembangkan fasilitas barrier-free. Pemerintah, LSM, dan pengusaha pun saling berkolaborasi dalam upaya realisasi penyediaan fasilitas barrier-free di lingkungan kerja masing-masing.
ABSTRACTAbstract Japan is one of the countries in Asia which has a good accessibility for people with disability. The data show that the development of availability of barrier free facilities increased rapidly from 2000 to 2010, and various development efforts are still ongoing. David Easton 39 s theory of political systems states that a government 39 s policies are influenced by the environment, both domestic and global. Therefore, this study aims to analyze environmental factors that influence the Japanese government to adopt a policy of developing barrier free facilities. Furthermore, this research will also identificate the role and interaction of government, NGO, and businessman. The research was done through qualitative method, by analyzing data from literature study. This research finds three main factors in the domestic environment, namely the existence of a movement demanding equality of disabilities high elderly population and the need for Japanese public diplomacy. While in the global environment, the inclusion of equality of disability rights issue into the global agenda and the elected of Tokyo as host of the Olympic and Paralympic 2020 also encourage Japan to do further develop barrier free facilities. State and non state actors are collaborating for the realization of providing barrier free facilities in their respective working environments.